Sumbawa Barat Tuan Rumah Seri Ketiga ASC 2016

Sumbawa Barat, PSnews – Gemuruh ombak Pantai Yoyo Sekongkang dan Pantai Balas Maluk Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), rupanya telah menggiring rasa penasaran para peselancar kelas dunia untuk menjajalnya. Puluhan peselancar (surfer) yang datang dari berbagai negara tengah bersiap-siap bertarung dengan derunya ombak pada even Asian Surfing Championship (ASC) 2016 yang dimulai pada Seniin pagi (18/7/2016). 

Tipi Jabrik
Tipi Jabrik

CEO ASC – Tipi Jabrik menyebutkan, ada 60 peserta dari sejumlah negara yang mengikuti Seri Ketiga ASC Pro Tour di Sumbawa Barat ini. Surfer yang datang antara lain dari negara Jepang, Australia, Swiss, Jerman, Amerika, Fiipina dan Indonesia termasuk dari Sumbawa Barat.
Tipi mengungkapkan, alasan dipilihnya Kabupaten Sumbawa Barat sebagai salah satu lokasi Pro Tour ASC 2016, karena sejumlah pantainya memliki potensi ombak yang sangat layak dijadikan ajang kejuaraan international. Ini diketahui setelah beberapa tahun sebelumnya, dirinya melakukan survei sekaligus surfing di sejumlah pantai yang ada di Sumbawa Barat.

“ASC 2016 dilaksanakan sebanyak 12 seri. Seri pertama dipusatkan di Mentawai, kemudian Seri Kedua di Keramas Bali dan Seri Ketiga di Sumbawa Barat. Berikutnya kita akan ke India dan daerah-daerah lain,” papar Tipi Jabrix kepada Pulau Sumbawa News yang ditemui disela-sela Pembukaan ASC di Pantai Yoyo Kecamatan Sekongkang, Kabupaten Sumbawa Barat, Minggu (17/7/2016).

Peserta ASC 2016 di Pantai Yoyo Sekongkang
Peserta ASC 2016 di Pantai Yoyo Sekongkang

Menurut adik kandung artis nasional Luna Maya ini, sejumlah pantai di Sumbawa Barat memiliki karakteristik unik yang mengundang daya tarik para peselancar kelas dunia.

Ia berharap kedepan Pemerintah Daerah setempat dapat mengembangkan potensi tersebut, salah satunya dengan cara menggelar event ini secara berkesinambungan. Pasalnya, potensi ombak di sejumlah pantai di Sumbawa Barat bisa diandalkan untuk dijadikan salah satu destinasi dalam rangka pengembangan sektor pariwisata.

“Saran saya sama panitia, Pemda Sumbawa Barat dan Newmont mohon agar event-event seperti ini agar tidak distop lagi. Karena potensi surfer di KSB ini lumayan besar. Tadi saya sempat diajak teman-teman di Maluk, di sana ada banyak anak-anak kecil mulai mencintai olah raga surfing. Kalau sampai olah raga yang mereka cintai tiba-tiba distop, kasihan mereka sangat berpotensi menjadi surfer profesional kedepan,” imbaunya.

Peserta disambut tari-tarian dan pukul rantok
Peserta disambut tari-tarian dan pukul rantok

Tipi menambahkan, hal penting yang perlu dilakukan Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat untuk dapat mengundang daya tarik wisatawan mancanegara adalah membangun infrastruktur penunjang, antara lain kemudahan akses tranportasi menuju lokasi destinasi. Ia selaku CEO event Surfing berskala international bertekad akan terus membantu untuk mempromosikan terutama yang berkaitan dengan surfing.

Sejauh ini, lanjut Tipi, sepengetahuannya satu-satunya potensi wisata di Sumbawa Barat hanya surfing. Ternyata melalui prosesi pembukaan di Pantai Yoyo ini disajikan beberapa tari-tarian yang juga bisa diandalkan untuk menjadi obyek wisata budaya. Karenanya ia berharap kepada Pemerintah KSB agar potensi itu dapat dikemas sedemikian rupa agar bisa menjadi paket yang menarik bagi wisatawan.

Peselancar yang sudah melalalng buana di berbagai negara ini menegaskan, bahwa olah raga surfing bisa membatu ekonomi daerah setempat. “Dulu saya datang ke sini tidak ada penginapan di sini. Sekarang semua sudah tersedia. Untuk itu saya mohon agar pantai-pantai yang memiliki potensi ombak supaya terus dijaga. Demikian juga masyarakatnya tolong kepada pemerintah setempat agar terus dibina, sebab budaya masyarakat di sekitar bisa mendukung pariwisata itu sendiri. Tolong masalah kebersihan juga hal penting yang harus terus dijaga. Karena kalau alam kita kotor, mungkin tidak ada wisatawan yang akan datang lagi ke sini,” tandas Tipi. (PSa)

Komentar

comments

Shares

Related posts

Leave a Comment