Pemerintah Siapkan Jaminan Hidup Bagi Korban Banjir Bima

Bima, PSnews – Pemerintah melalui Kementerian Sosial menyiapkan jaminan hidup sebesar Rp900ribu bagi korban bencana banjir Bima yang rumahnya mengalami rusak berat. Bantuan tersebut diberikan setelah masa transisi darurat menyesuaikan data assesment dari tim Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPera).“Jaminan hidup maksimal 3 bulan sebesar Rp. 900 ribu dan isi huniannya maksimal Rp. 3 juta,” ungkap Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial (Linjamsos) Kementerian Sosial, Harry Hikmat, Senin (26/12).

Harry menerangkan Kementerian Sosial mempunyai tugas mengkoordinasikan penanganan pengungsi, perlindungan sosial dan layanan psikososial.
Untuk penanganan awal, kata dia, Kemensos telah mengirimkan bantuan logistik sesaat setelah bencana berupa 1 tenda serbaguna, 10 tenda keluarga, 200 tenda gulung, 960 selimut, 480 matras, 480 paket lauk pauk,  32 foodware, 98 kidsware, dan 34 family kit. “Nilai bantuan yang digelontorkan sekitar Rp980 juta,” imbuhnya.

Kemensos juga mengerahkan sebanyak 155 Taruna Siaga Bencana (Tagana) yang berasal  dari Bima, Dompu, Sumbawa dan Lombok. Tidak ketinggalan, tim layanan dukungan psikososial dari STKS Bandung, TRC dan Team LDP Pusat diturunkan, serta Tagana terlatih sebanyak 11 orang.
Selain itu, tambah Harry, untuk menjamin kebutuhan pokok masyarakat yg terdampak telah dicairkan beras bantuan bencana dari Cadangan Beras  Pemerintah (CBP) sebanyak 100 ton dan jika dibutuhkan akan ditambahkan CBP dari alokasi propinsi dan Kementerian Sosial.

Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa dalam kunjungannya ke Bima, Senin (26/12) bersama Gubernur NTB,Muhammad Zainul Majdi meninjau secara langsung upaya penanganan korban bencana banjir. Mensos juga meninjau Gudang Bulog dan memastikan ketersediaan beras untuk 6 bulan ke depan mencukup meskipun gudang Bulog di Kota Bima terendam banjir.
“Ketersediaan beras dari Dompu dan Sumbawa sangat cukup,” imbuhnya.
Mensos juga langsung menggelar rapat koordinasi bersama jajaran Dinsos, BPBD, TNI, Polda, Bulog, dinas terkait dan organisasi non pemerintah.
Salah satu keputusan penting, kata Harry dalam rapat tersebut adalah perlunya percepatan pembersihan lokasi yang terkena banjir, juga distribusi makanan dari Dapur Umum Lapangan harus dilakukan secara cepat.
“Baik bagi korban yang masih tinggal di pengungsian maupun yang sudah kembali kerumah masing-masing, mengingat mereka belum bisa melakukan aktivitas secara normal, karena rumahnya masih dibersihkan dari lumpur,” Harry menjelaskan.
Bencana Banjir bandang yang melanda Kota Bima dan sekitarnya membuat sekitar 120 ribu masyarakat terdampak dan sebanyak 85 ribu diantaranya mengungsi ke tempat yang lebih aman. (PSbo)

Berita Terkait : 

Komentar

comments

Shares

Related posts

Leave a Comment