Karya Puisi Dinullah Rayes Diterjemahkan dalam Bahasa Rusia

Oleh : Muhammad Ridwan
(Dewan Pertimbangan Himpunan Mahasiswa Perikanan Indonseia Wil. IV menamatkan S-1 Budidaya Perikanan di Universitas Mataram dalam waktu 3 ½ tahun dengan predikat lulusan terbaik. Contac person, 081238714981)

Dinullah Rayes adalah penyair gaek kelahiran Sumbawa 80 tahun yang lalu. Namanya sekaliber dengan penulis-panulis terkemuka negeri ini. Di usia yang sudah senja Din Rayes (sapaan akrab) masih terus produktif dan aktif menulis. Baginya dunia sastra adalah nafas kehidupan. Kemampuannya menulis karya sastra didapatkan secara otodidak. Sampai sekarang Dinullah sudah menghasilkan 15 karya dari total 25 karya tunggal. Jika dijumlahkan dengan antologi, Dinullah sudah menghasilkan 71-an buah buku.

Dinullah Rayes
Dinullah Rayes

Penulis selalu mengapresiasi karya-karya Dinullah. Sajak-sajaknya selalu dikirim via pesan pendek handphone (SMS). Muatan lokal, interpretasi alam dan pesan religius selalu mengendap dalam tulisannya. Seiring bertambahnya usia Dinullah menunjukkan puisinya semakin matang sarat dengan ibroh. Ada banyak karyanya yang diulas oleh penulis-penulis nusantara seperti Alm. Korrie Layun Rampan, LK. Ara, Nani Tandjung bahkan sastrawan luar negeri. Beberapa waktu yang lalu penulis tertarik dengan sebuah judul puisi di-posting oleh politikus kawakan Indonesia yang sekaligus menjabat Wakil DPR RI yaitu Fahri Hamzah berjudul Mencari Mimpi di-akun twitter-nya. Tidak lama sastrawan Dinullah mengontak saya mengabarkan prihal puisi tersebut. Puisi yang berjudul Mencari Mimpi itu diterjemahkan ke dalam bahasa Rusia oleh ahli sastra asal Uni Soviet yaitu Prof. Dr. Victor Pogadaev. Menurut sastrawan Hilda Winar antologi tersebut adalah yang pertama selama lebih dari 50 tahun terakhir. Pada tahun 1980-an, pembaca Soviet tahu puisi Indonesia dengan baik. Selanjutnya, terjemahan puisi Indonesia di Rusia muncul hanya dari waktu ke waktu. Jelas, sekarang saatnya untuk mengisi kekosongan 50 tahun terakhir itu, untuk memperkenalkan puisi Indonesia baru kepada para pembaca Rusia: bukankah selama ini banyak penulis berbakat dan berpribadian asli lahir. Puisi yang diejawantahkan ke dalam bahasa Rusia karya Dinullah dijadikan judul buku tersebut. Bahkan buku itu diterbitkan juga ke dalam bahasa Indonesia. Buku puisi Mencari Mimpi menghimpun 22 penyair kontemporer  Indonesia seperti, Taufiq Ismail, Sapardi Djoko Damono, Sutardji Colzoum Bachri, A. Slamet Widodo, Joko Pinurbo, Diah Hadaning dan sastrawan ternama tanah air.

Hanya dengan sepilihan kata-kata mampu membawa Dinullah melintasi waktu dan batas-batas negara. Hampir seluruh kota besar di tanah air ini telah Ia kunjungi dan bahkan mengetuk pintu gerbang negeri tetangga. Tidak ada tujuan lain dalam pengembaraannya yaitu menghadiri event-event kesusastraan. Misi Dinullah untuk membumikan sastra tidak berhenti disitu, atas dedikasinya tersebut melalui Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) tahun 1996 Kementerian Agama RI memberikan kesempatan kepada Dinullah untuk menunaikan rukun Islam yang keenam. Beberapa penghargaan juga pernah Ia raih diantaranya tahun 2015 mendapat anugerah Bahasa dan Sastra dari Pusat Bahasa Provinsi NTB, hadiah seni dan lencana karya satya tingkat II dari Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata. Selain itu, mantan ketua Lembaga Adat Tana Samawa ini pernah diundang dalan wisuda gelar kehormatan dari American University of Hawai.

Dinullah telah menciptakan sejarah bahwa dari tanah Sumbawa telah lahir seorang penyair nasional yang tentunya menambah khazanah kesusastraan negeri ini. Karya-karyanya patut kita apresiasi dan memberikan penghargaan setinggi-tingginya atas jasa Dinullah Rayes dibidang tersebut. Memang kita tidak bisa menyamakan profesi ini dengan pekerjaan lain seperti menjadi pejabat publik. Secara tidak sadar, Dinullah telah memperkaya referensi keilmuan negeri ini bahkan sastra dunia. Berikut puisi alit Dinullah yang dimuat dalam buku Mencari Mimpi ;

Aku dan dia buih kali yang pecah

Tidur beralas tikar karton

Berbantal telapak tangan

Mencari mimpi pelangi

Bulan taji ayam negeri Sang Kekasih.

Komentar

comments

Shares

Related posts

Leave a Comment