Ketua DPRD Sumbawa Prihatin atas Beredarnya Isu Oknum Guru Bully Muridnya

Sumbawa, pulausumbawanews.net – Beberapa hari lalu sempat hangat dibahas di media sosial facebook soal adanya oknum guru di salah satu sekolah di Kabupaten Sumbawa yang membully muridnya sendiri. Informasi itu diperoleh dari postingan salah seorang nerizen yang mengaku anaknya telah diperlakukan tidak adil oleh gurunya. Postingan yang disampaikan melalui status facebook itupun mendapat sorotan atau komentar beragam dari berbagai kalangan.

Menanggapi hal tersebut, Ketua DPRD Kabupaten Sumbawa Abdul Rafiq SH, mengaku prihatin jika benar ada praktik bully di sekolah. “Kita cukup prihatin dengan kejadian perundungan siswa yang terjadi di salah satu sekolah di Kabupaten Sumbawa. Jika informasi itu benar, maka harus segera disikapi,” ujar Abdul Rafiq di Sumbawa Besar, Jumat (22/9/2023).

Untuk mencegah hal-hal seperti ini terulang kembali, dirinya meminta Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Sumbawa dan instansi terkait serta pihak pendidik agar lebih berperan aktif dalam melakukan pengawasan kepada para peserta didik dan melakukan evaluasi secara menyeluruh. “Selain itu peran orang tua juga tentu sangat berpengaruh untuk memberikan pemahaman atau edukasi kepada anak-anak agar tidak melakukan aksi bullying di sekolah atau dimanapun,” ucap Dewan Pembinaan PGRI Sumbawa tersebut.

Perilaku aksi bullying, perundungan ataupun persekusi tentu akan menimbulkan stress, trauma dan depresi bagi siswa siswi sebagai korban, sehingga berdampak akan menurunnya minat untuk mengikuti kegiatan di sekolah. “Sementara kita berharap sekolah sebagai tempat untuk mencerdaskan anak bangsa, semestinya lembaga pendidikan adalah tempat untuk mendidik siswa – siswi dengan cara yang ramah anak. Apapun permasalahan yang melatar belakangi terjadinya persekusi itu tidak boleh terbawa sampai ke sekolah. Para pendidik dan juga siswa-siswi harus mengedepankan rasa saling menghormati, saling menghargai,” ucap politisi PDI Peujuangan Kabupaten Sumbawa ini.

Rafiq berharap tidak ada lagi praktik-praktik persekusi atau bullying yang dilakukan oleh oknum guru atau siswa di sekolah swasta maupun negeri mulai dari jenjang TK SD SMP SMA, sebab ini akan mengganggu psikologis anak didik. “Bayangkan kalau mereka dipersekusi di depan teman-temannya, sudah pasti mereka akan stress minder dan merasa dikucilkan, sehingga target kita untuk mencerdaskan anak-anak bangsa tidak akan bisa tercapai, jika ada praktik-praktik seperti itu yang dilakukan oleh oknum guru karena khilaf, emosi sehingga tidak bisa berpikir rasional maupun teman atau siswa-siswi di sekolah terakhir,” tandas Rafiq.

Ia berharap kepada Kepala Dinas Dikbud Kabupaten Sumbawa maupun KCD untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap guru-guru yang ada di Kabupaten Sumbawa. “Mungkin disebabkan karena abai atau khilaf dengan melakukan praktik-praktik yang kurang terpuji. Apapun persoalannya ketika anak didik berada di lingkungan pendidikan harus kita bina dengan baik. Kita harus menunjukkan sikap-sikap yang bijaksana. Kita kesampingkan persoalan-persoalan lain yang terjadi, apakah karena alasan ada masalah dengan orang tua atau lainnya harus diabaikan kalau kita mau berpikir dan bertindak bijak,” paparnya.

Menurut Rafiq, kejadian tersebut bisa menjadi bahan evaluasi bersama bagi semua kalangan agar aksi perundungan/bullying seperti ini tidak terjadi lagi. (PSruf)

Komentar

comments

Shares

Related posts

Leave a Comment