OPINI : Upaya Penerapan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat di Sekolah Dasar pada Masa Pandemi

Oleh : Ana Lestari, S.ST., M.Kes (Institusi: STIKES Griya Husada Sumbawa)

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) adalah gerakan nasional yang diprakarsai  oleh  Presiden  Negara  Republik  Indonesia dalam mengoptimalkan upaya promotif dan upaya preventif tanpa mengesampingkan upaya kuratif dan upaya rehabilitatif sebagai payung besar tercapainya kehidupan yang sehat, dan menurunkan prevalensi dari penyakit (Kemenkes, 2016).

Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah program pemerintah dibidang kesehatang untuk menciptakan derajat kesehatan masyarakat. PHBS dapat diterapkan melalui 5 tatanan yaitu tatanan rumah tangga, sekolah, tempat kerja dan institusi kesehatan (Depkes RI, 2014). PHBS ini tertuang dalam misi Indonesia Sehat 2015 yang mana masyarakat diharapkan dapat mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat. Dampak perilaku yang tidak sehat adalah menyebabkan timbulnya berbagai macam penyakit seperti diare, ISPA, karies gigi, penyakit kulit, TBC, DBD dan akan mudah tertular penyakit infeksi lainya.

Anak usia sekolah merupakan kelompok usia yang kritis, karena pada usia tersebut seorang anak rentan terhadap masalah kesehatan. Selain rentan terhadap masalah kesehatan, anak usia sekolah juga berada pada kondisi yang sangat peka terhadap stimulus sehingga mudah dibimbing, diarahkan, dan ditanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik, termasuk kebiasaan berperilaku hidup bersih dan sehat. Pada umumnya, anak-anak seusia ini juga memiliki sifat selalu ingin menyampaikan apa yang diterima dan diketahuinya dari orang lain (Nadia, 2012).

Pengabdian kepada masyarakat bertema hidup sehat mencuci tangan sebagai upaya untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat sejak dini di Sekolah Dasar Negeri Songkar. Berdasarkan observasi menunjukkan bahwa sebagian besar siswa belum paham langkah cuci tangan dengan sabun dengan benar.

Tujuan utama dalam kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anak sekolah dasar dalam hal personal hygiene mencuci tangan. Dengan sosialisasi ini, diharapakan bisa memberi perubahan perilaku yang lebih baik kepada anak dalam melakukan personal hygiene mencuci tangan dengan benar. Manfaat pengabdian ini agar dapat dijadikan kebiasaan perilaku hidup sehari- hari.

Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan pada Sabtu 3 Maret 2021 mulai pukul 09.00 hingga 12.00 WITA di Sekolah Dasar Negeri Songkar untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Proses pengabdian masyarakat dilakukan dalam bentuk penyuluhan dan pembagian masker agar bisa digunakan sehari-hari disaat pandemi. Kegiatan dilakukan dengan langsung mendatangi siswa. Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dengan metode dalam bentuk penyuluhan kolektif, dengan menggunakan metode yang disosialisasikan yaitu konferensi dan diskusi bersama. Pengabdian masyarakat ini juga melibatkan 2 mahasiswa semester IV. Tahap pelaksanaan ini meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dengan menanyakan kembali berupa pertanyaan singkat untuk mengetahui tingkat pemahaman siswi tersebut terkait langkah cuci tangan dengan benar.

Berdasarkan penilaian sebelum dilakukan intervensi menunjukkan bahwa dari awal siswi tentang langkah cuci tangan masih kurang yaitu 16 responden (80%) dari 20 responden. Setelah kegiatan pengabdian dilaksanakan terdapat peningkatan yang cukup signifikan tingkat pengetahuan pada kategori baik sebanyak 12 siswi (60%), kategori cukup sebanyak 6 siswi (30%) dan kategori kurang sebanyak 2 siswi (10%). Sebagian siswi telah mengetahui tentang pentingnya mengetahui langkah cuci tangan  dan manfaat penggunaan masker bagi kesehatan, akan tetapi ada beberapa siswi yang butuh pemahaman berulang.

Secara keseluruhan kegiatan penyuluhan berjalan dengan lancar. Jika ada kegiatan penyuluhan kesehatan seperti ini bisa dilakukan lebih baik lagi dan mempersiapkan segala bentuk dari kegiatan ini yang sangat penting dan bermanfaat bagi kesehatan dan diharapkan dengan adanya kegiatan seperti ini diharapkan kepada sekolah dan seluruh orang tua murid untuk dapat lebih mengajarkan kepada anak-anak mereka untuk menjaga kebersihan tangan agar anak-anak dapat terhindar dari segala macam penyakit dan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sekitar agar nyaman dan bersih.

Kesimpulan dalam kegiatan ini adalah adanya peningkatan pengetahuan pada siswi setelah kegiatan sosialisasi hidup sehat mencuci tangan sebagai upaya untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat sejak dini. Hal ini ditujukan untuk mencegah terjadinya berbagai gangguan kesehatan bagi siswi. Setelah sosialisasi dan evaluasi pengetahuan kepada sisiwi, hasilnya sebagian besar pengetahuan siswi bertambah. Kegiatan pengabdian ini dapat membantu siswi untuk meningkatkan perubahan perilaku yang lebih baik kepada anak selama tahap evaluasi. ***

Komentar

comments

Shares

Related posts

Leave a Comment