Sumbawa, PSnews – Sekitar 10 persen produksi jagung nasional berasal dari Provinsi Nusa Tenggata Barat (NTB). Dari jumlah tersebut, Kabupaten Sumbawa merupakan daerah penyumbang tertinggi di NTB, dibandingkan kabupaten/kota lainnya.
‘’Provinsi NTB tercatat menyumbang setidaknya 10 persen peoduksi jagung nasional,’’ kata Sekjen Dewan Jagung Nasional – Maxdeyul Sola dalam Seminar Jagung Nasional di aula Madelaoe ADT lantai III Kantor Sumbawa, Kamis (8/2/2018).
Dengan potensi jagung yang ada, maka kemajuan ekonomi masyarakat Sumbawa dianggap sudah didepan mata. Karena jagung bersentuhan langsung dengan ekonomi masyarakat. ‘’Ini luar biasa. Tapi tidak boleh jalan sendiri-sendiri. Tapi di Sumbawa sudah diintegrasikan jagung dengan sapi. Ini bagus. Mari kita dukung ini. Karena kuncinya terletak pada integrasi,’’ tuturnya.
Menurutnya, produksi jagung Sumbawa masih di bawa ke pabrik pakan yang berada di Jawa, dan terbatasnya fasilitas atau teknologi pengeringan. Selain itu, pola tanam petani jagung juga ikut mempengaruhi kualitas dan kuantitas produksi jagung. ‘’Kenapa tidak pabriknya yang ada disini. Dibeberapa daerah, jagung menjadi busuk karena kadar airnya tinggi. Ini juga persoalan karena pola tanam petani kita masih dalam musim hujan. Tanam dan panen di musim hujan,’’ jelasnya, juga mengatakan, Indonesia menempati urutan 8 sebagai negara penghasil jagung dengan 19 juta ton per tahun. (PSg)