Sumbawa, PSnews – Kabupaten Sumbawa merupakan salah satu daerah yang sudah ditetapkan sebagai gudang beras nasional. Sedikitnya 6.000 ton beras yang ada di gudang Perum Bulog Subdivre Sumbawa Divre NTB mengirimkan beras ke Divre Bali dan Subdivre Lombok Timur, pada Senin (24/7/2017). Hal ini membuktikan kalau Kabupaten Sumbawa merupakan daerah penghasil terbesar di NTB.
Kepala Perum Bulog Subdivre Sumbawa – Lalu Tawang dalam laporannya mengungkapkan, NTB merupakan penyangga pangan nasional urutan ke lima setelah Propinsi Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Sumatera Selatan. Sementara Kabupaten Sumbawa merupakan daerah dengan penghasil terbesar dibanding Kabupaten lainnya di NTB. ‘’Hari ini Perum Bulog Divre Sumbawa melakukan pengirim beras dengan tujuan Divre Bali (Move Out Nasional) sebanyak 3.000 ton dan Subdivre Lombok Timur (Move Out Regional) sebanyak 3.000 ton. Kabupaten Sumbawa adalah penghasil beras terbesar dibanding Kabupaten lainnya yang berjumlah sekitar 25.000 ton lebih,’’ ungkapnya.
Sementara Bupati Sumbawa, yang diwakili Staf Ahli Bupati Bidang Pembangunan, Ekonomi dan Keuangan, – H. Muhammading menyatakan, Kabupaten Sumbawa sejak lama memiliki kekayaan sumber daya alam melimpah, dan menjadi penghasil utama sejumlah komoditas di sektor pertanian sehingga menjadikan Kabupaten Sumbawa sebagai lumbung pangan nasional. Namun demikian ada pertanyaan yang sering muncul, benarkah sektor pertanian masih menjadi kebanggaan dan harapan bagi para petani? Sebab persoalan klasik yang sering dihadapi oleh para petani adalah sering tidak adanya jaminan harga yang menguntungkan bagi petani saat panen khususnya untuk tanaman padi. Hal tersebut sudah sejak lama menjadi perhatian Pemerintah, baik di pusat maupun di daerah. Sebab sering dukungan dari pemerintah dalam hal pembangunan infrastruktur pertanian seperti bendungan, embung, irigasi, jalan usaha tani ataupun bantuan saprodi pertanian sering tidak begitu berpengaruh terhadap peningkatan kesejahteraan para petani, disebabkan ketika musim panen harga-harga hasil pertanian tersebut sering menjadi tidak menguntungkan disebabkan oleh permainan pasar, walaupun pemerintah telah berupaya dengan memberi patokan harga.
Terhadap hal itu, Pemerintah terus berupaya untuk membuat langkah-langkah terobosan agar sektor pertanian menjadi salah satu sektor unggulan yang mampu meningkatkan perekonomian rakyat. Sebab selain memiliki potensi yang begitu besar untuk dikembangkan, sektor pertanian mampu menciptakan lapangan kerja baru yang menjanjikan bagi masyarakat, jika dikelola dengan baik. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah adalah dengan membentuk Tim Sergap (Serap Gabah Petani) yang merupakan bagian dari kerjasama antara Dirjen PSP Kementan RI dengan Aster Kasad sejak awal tahun 2015 dalam rangka mendukung peningkatan produksi padi, jagung dan kedelai (pajale), sebab masalah ketahanan pangan telah menjadi bagian dari ketahanan bangsa. (PSg)