Berlangsung Sebulan, Bulan Kampanye K3 di PTAMNT Ditutup

Sumbawa Barat, PSnews – Sebagai wujud tanggung jawab dalam berinvestasi PT Amman Mineral Nusa Tenggara (PTAMNT) menggelar Bulan Kampanye Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) bagi karyawan. Bulan Kampanye yang digelar secara nasional ini berlangsung sejak 12 Januari hingga 12 Februari dengan mengundang pembicara Ir Amri AK, MM yang menjabat sebagai Direktur Pengawasan Norma K3 Dirjen PPK dan K3 Kemnaker RI.

Amri menjelaskan, K3 sangat penting karena merupakan kebutuhan dan hak tenaga kerja dalam perlindungan K3 untuk mewujudkan kesejahteraan. Untuk mengurangi kerugian akibat kecelakaan kerja oleh manajemen. K3 juga merupakan persyaratan perdagangan global. Menciptakan tempat kerja yang sehat, aman dan produktif. Dan k3 sudah menjadi komitmen global.

Ir Amri AK, MM – Direktur Pengawasan Norma K3 Dirjen PPK dan K3 Kemnaker RI.

Ia kembali menegaskan akan pentingnya membangun komitmen K3 dalam sebuah perusahaan. Pasalnya K3 merupakan bagian dari kebutuhan bersama (mutual needs). Bila dipandang dari sisi pekerja, K3 penting sebagai bagian dari perlindungan dan resiko-resiko kerja, kelangsungan hidup keluarga serta peningkatan kesejahteraan dan penghasilan.

Perangkat peraturan pemerintah mengenai K3 adalah Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor : PER.05/MEN/1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). Dimana pada pasal 3 dijelaskan bahwa setiap perusahaan yang mempekerjakan tenaga kerja sebanyak 100 orang atau lebih dan/atau mengandung potensi bahaya yang ditimbulkan oleh karakteristik proses atau bahan produksi yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja seperti peledakan, kebakaran, pencemaran dan penyakit akibat kerja, wajib menerapkan Sistem Manajemen K3.

“Proses pelaksanaan K3, tidak hanya merupakan tanggung jawab pemerintah, tetapi juga bagian dari tanggung jawab semua pihak, khususnya pelaku industri,” tandas Amri.

Bulan Kampanye K3 di Batu Hijau PTAMNT

Melalui kegiatan yang diikuti seluruh karyawan PTAMNT ini, Amri menyebutkan 3 domain tradisional dalam pelaksanaan K3, yakni sebagai alat kerja dan alat prduksi (engineering ), pendidikan dan pelatihan (education) serta upaya paksa (emformcement),

Tujuan dalam penerapan K3 itu sendiri sebenarnya adalah untuk meningkatkan kesadaran dan ketaatan pemenuhan terhadap norma K3, meningkatkan partisipasi semua pihak untuk optimalisasi pelaksanaan budaya K3 di setiap kegiatan usaha dan terwujudnya budaya K3 masyarakat Indonesia.

Adapun tantangan-tantangan dalam menerapkan K3, antara lain, kualitas penerapan K3 masih relatif rendah. Demikian pula kualitas riksa uji K3 masih rendah. Demikian pula kualitas dan kuantitas pengawasan rendah, dan onyek pengawasan K3 semakin komplek.

Lebih lanjut Amri menerangkan, bahwa perkembangan K3 di era Presiden Jokowi-JK, yakni, pentingnya pembangunan infrastruktur  yang menggunakan charger BN. Investor memastikan dalam proses pembangunan tidak terjadi hambatan aibat kegagalan pekerjaan. Dalam setiap perencaan, pelaksanaan, penerapan proyek serta Monev proyek, peran K3 menjadi penting agar proyek tersebut tidak mendalami. (PSa)

Komentar

comments

Shares

Related posts

Leave a Comment