Sumbawa, PSnews – Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla (JK) mengunjungi Pondok Pesantren Modern Internasional Dea Malela di Desa Pemangong Kecamatan Lenangguar Kabupaten Sumbawa pada Rabu (20/7/2016). Kedatangan JK bersama sejumlah Menteri, termasuk Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah, Wakil Ketua DPD RI Farouk Muhammad, Gubernur NTB dan lainnya, disambut oleh Ketua Dewan Pembina Ponpes Dea Malela Prof.DR Din Syamsuddin.
Dalam kesempatan itu, JK – panggilan akrab Wapres menilai pendidikan sama dengan restauran. Dimana orang cenderung tidak memilih tempat, tapi lebih kepada mutu. “Memang umumnya pendidikan itu sama dengan restaurant, orang tidak memilih tempat, tapi memilih mutu. Walaupun ada restauran di kota besar tapi tidak enak, mana orang mau datang. Tapi biarpun warung kecil, tapi enak. Begitu juga pendidikan, penting mutu pendidikan,’’ ujarnnya.
Ia berharap agar di Ponpes Dea Malela ini dapat menerapkan kurikulum untuk kebutuhan masa mendatang. Apalagi sekolah ini mengusung nama modern internasional, sehingga dianggap begitu berat. Dimana modern berarti zamannya atau mendahului zamannya, sehingga pendidikan harus mendahului zamannya. Karena pendidikan hari ini, akan bermanfaat sekitar 10-15 tahun kedepan. Sehingga, anak-anak perlu diajarkan ilmu yang cocok untuk belasan tahun mendatang. “Jangan diajarkan hal yang sduah lama, karena sudah tidak laku nanti. Modern itu bukan yang pakai dasi, tapi bagaimana mengisi suatu kebutuhan 15-20 tahun mendatang. Apa kebutuhan kita, tentu yang paling banyak berubah adalah teknologi, kemudian persaingan dunia, keterbukaan yang luar biasa dan juga hubungan antar manusia yang berubah,’’ paparnya.
Sementara internasional itu berarti keterbukaan. Sehingga harus bisa menjaga mutu standar. Karenanya yang harus dilakukan adalah mempunyai kurikulum yang menjamin kebutuhan untuk masa mendatang. sehingga dibutuhkan pendidikan skill bagi anak-anak dimasa mendatang. “Harapan kita adalah pendidikan yang memberikan ruang, skill dan memberikan kreatifitas. Sehingga di Indoensia ini, khususnya di NTB dan lebih khusus lagi di Sumbawa ini, dibutuhkan masyarakat yang lebih kreatif. Apalagi pesantren Modern Dea Malela ini, perlu kita kembangkan semangat kebangsaan. Juga memberikan kita spirit, dimana kalau kita berdakwah, jangan dibatasi oleh geografis dan lainnya,’’ demikian Wapres.
Setelah memberikan sambutan, JK bersama rombongan kemudian melakukan peletakkan batu pertama pembangunan Masjid Saidah dan Bale Dea Guru di lingkungan Ponpes. Setelah itu JK berkunjung ke kampus Universitas Samawa (UNSA) untuk memberikan kuliah umum bagi para mahasiswa setempat. Termasuk juga berkunjung ke lokasi tambang mineral PT Newmont Nusa Tenggara (PTNNT) di Batu Hijau Kabupaten Sumbawa Barat bersama pimpinan PT Medco Energi Internasional Tbk – pemilik saham mayoritas PTNNT. (PSg)