Sumbawa, PSnews – Perjalanan PT Newmont Nusa Tenggara (PTNNT) untuk beroperasi di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) masih terus berlangsung hingga tahun 2038 mendatang. Artinya, selama 22 tahun kedepan perusahaan tambang multinasional tersebut terus menjalankan program jangka panjangnya di daerah.
Demikian diungkapkan Gensup Corporate Communication PTNNT – H Ruslan Ahmad dalam kegiatan berbuka puasa bersama insan pers di kantor PTNNT Sumbawa Kamis (30/6/2016). Visi yang dijalankan PT Newmont yakni menjadi yang terdepan dalam bidang pengelolaan lingkungan, keselamatan kerja dan tanggungjawab sosial.
Terkait pengelolaan lingkungan, lanjut Haji Ruslan, hingga saat ini PTNNT telah melakukan banyak hal, mulai dari melakukan reklamasi, pengelolaan dari air asam tambang, melakukan penanaman pohon di dalam lingkar tambang dan lain-lain. Dimana hingga saat ini total areal yang sudah direklamasi sekitar 800 hektar. Reklamasi itu dilaksanakan setelah lahan yang dibuka beberapa tahun lalu tidak lagi digunakan. “Itu akan terus berlanjut, kita tidak akan menunggu. Ketika ada lahan yang tidak gunakan, maka langsung kita lakukan reklamasi. Kita punya anggaran sekiatr 10 juta USD untuk kegiatan lingkungan. Pada tahun kemarin berhasil direklamasi sekitar 35-40 hektar,’’ terangnya.
Diungkapkan, operasional PTNNT masih berlanjut hingga tahun 2038 mendatang. Ada beberapa kegiatan atau program jangka panjang yang dijalankan dalam kurun waktu sekitar 22 tahun kedepan, seperti memastikan ketersediaan air bersih, listrik, infrastruktur, layanan kesehatan, serta lainnya.
Selain itu, Newmont juga akan mengembangkan kegiatan agro industri, dan akan melakukan pengembangan kepariwisataan. Bahkan di area tambang rencananya juga akan dikembangkan, sehingga diharapkan nantinya bisa menjadi lokasi yang potensial bagi pariwisata Kabupaten Sumbawa Barat, Kabupaten Sumbawa, Provinsi NTB, maupun Indonesia. “Kita akan tata itu nanti selama dalam kurun waktu 22 tahun. Itu program jangka panjang kami,’’ jelas Ruslan.
Kemudian hal lainnya, program yang sudah terlaksana dan akan terlaksana adalah program pengembangan masyarakat. Itu akan tetap dilaksanakan dengan anggaran rata-rata sekitar Rp 50 miliar, yang difokuskan pada bidang kesehatan, pendidikan, ekonomi, sosial budaya, juga penjalinan dengan pemerintah, masyarakat, serta pihak terkait lainnya.
Sementara terkait dengan kondisi saat ini, Haji Ruslan menjelaskan kegiatan penambangan di lubang pit yang sudah sampai pada fase 7 terpaksa ditunda pelaksanaannya. Padahal, fase 7 itu merupakan kunci keberhasilan PTNNT. Sehingga kedepan diharapkan dapat segera dilanjutkan. ‘”Kalau tidak ada rintangan, mungkin Januari tahun depan bisa kita awali lagi kegiatan fase 7 ini,’’ ungkapnya.
Atas tertundanya fase 7 ini, sangat berdampak terhadap para subkontraktor yang sebelumnya bekerja dengan Newmont. Dimana ada beberapa kegiatan yang sebelumnya dilaksanakan oleh subkontraktor, kini terpaksa dikerjakan oleh karyawan PTNNT sendiri. “Jadi beberapa orang yang bertugas di mining, proses, kita alih tugaskan ke kegiatan yang sebelumnya dilaksanakan oleh subkon. Kami harap dengan dukungan semua pihak, masyarakat, pemerintah, dan stake holder lainnya, operasi untuk fase 7 bisa berjalan lancar,’’ pungkasnya. (PSg)