Sumbawa, PSnews – Camat Orong Telu – Surianto membantah dengan tegas dugaan yang menyebutkan sebagian besar pegawai kecamatan setempat jarang ngantor yang mengakibatkan pelayanan kepada masyarakat menjadi tersendat.
“Itu tidak benar. Sampai hari ini kami masih memberikan pelayanan ke masyarakat karena kantor camat itu ada. Kalau tidak ada saya di kantor, ada Sekcam, ada staf lainnya,’’ kilahnya saat dikonfirmasi media ini, Selasa (31/5/2016).
Surianto mengakui memang ada oknum pegawai setempat yang sering tidak masuk. Namun tidak sampai setahun, seperti yang ditudingkan Kades Sebeok kepada wartawan belum lama ini.
Terhadap hal tersebut, sebagai Pemimpin di Kecamatan Orong Telu dirinya sudah menyurati yang bersangkutan untuk memberikan peringatan. Bahkan tembusan surat disampaikan ke Inspektorat dan BKPP. “Saya sudah surati oknum itu. Memang jarang masuk, tapi tidak sampai setahun,’’ tuturnya.
Diungkapkan, terhadap disiplin pegawai ini pihaknya akan berlaku tegas. Dirinya akan memberlakukan surat izin sakit bagi pegawai yang sakit, dan diharuskan menyerahkan surat keterangan dokter ketika sakit lebih dari tiga hari. “Kalau masalah kepegawaian yang tidak masuk, saya akan tegas. Mulai Juni ini jangan ada yang beralasan sakit, dan lainnya. Kalau memang sakit, itu harus ada keterangan dokter kalau lebih dari tiga hari,’’ tukasnya.
Sebelumnya, Kades Sebeok Kecamatan Orong Telu – Syamsul Hidayat menduga aparatur Pemerintah Kecamatan Orong Telu jarang masuk kerja. Bahkan yang bersangkutan tidak masuk kerja pada saat masyarakat setempat ingin mengurus penerbitan Kartu Keluarga secara gratis. “Di satu sisi masyarakat kami dirugikan dengan sistem pelayanan di tingkat kecamatan. Contoh kecil Desa Sebeok pernah bersurat ke Dukcapil tentang penerbitan KK secara gratis. Cuma kendalanya, masyarakat saya ketika datang ke kantor kecamatan, dari semua pegawai itu tidak ada satupun yang ada ditempat,’’ tandasnya.
Bahkan, ada sejumlah aparatur setempat yang diduga sudah hampir setahun tidak masuk kantor. Sehingga hal ini harus segera disikapi oleh Pemerintah. “Segala upaya sudah kita lakukan. Bahkan Pak Camat sudah besurat ke Pemerintah Kabupaten. Termasuk kami juga sudah melakukan demo ke kantor kecamatan, terkait hal ini,’’ pungkasnya. (PSg)