Sumbawa, PSnews – Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Sumbawa menyatakan tidak setuju terhadap penundaan penertiban pedagang Pasar Seketeng. Dikhawatirkan terjadi kecemburuan sosial di tengah pedagang. Pasalnya sebagian pedagang yang berjualan di depan pasar sudah ada yang masuk dan sebagian lagi tidak.
Sikap tidak setuju ini disampaikan langsung oleh Ketua Fraksi PDIP – Abdul Rafik kepada Pulau Sumbawa News Kamis (12/5/2016).
Menurut Rafik, upaya penertiban dan penataan pasar seketeng merupakan langkah maju yang dilakukan Pemerintah Husni – Mo. Tujuannya pun baik, untuk memberikan rasa nyaman bagi para pedagang dan pembeli yang berkunjung.
“Pemerintah ingin menata, menempatkan para pedagang yang berjualan di depan itu ke tempat yang layak. Dengan begitu, maka otomatis juga tidak akan mengganggu kenyamanan dan ketertiban pengguna jalan lainnya. Ini yang dilakukan,’’ tuturnya.
Bahkan, Rafik yang juga Ketua Komisi II DPRD Sumbawa ini menduga, ada yang mempolitisir para pedagang sehingga hal ini menjadi gaduh. Bahkan ada indikasi permainan oknum dalam penempatan para pedagang di Pasar Seketeng.
Sementara terhadap kesepakatan yang diambil DPRD dan Tim Terpadu Penertiban Pasar Seketeng saat hearing dengan para pedagang Rabu kemarin, Rafik mengaku tidak sepakat dengan keputusan itu. “Saya tidak sepakat sebenarnya untuk ditunda karena itu bagian dari program. Kalau ditunda, itu sampai kapan? Seharusnya teman-teman di DPRD mendorong Pemda bagaimana kita anggarkan agar nanti teman-teman pedagang ini mendapat tempat yang layak. Itu tugas kita sebagai wakil rakyat,’’ ujarnya.
Untuk itu, Tim Terpadu diharapkan tetap menjalankan tugasnya. Lakukan pendekatan dan memberikan pemahaman kepada para pedagang. Karena dengan adanya penundaan penertiban, dikhawatirkan akan menimbulkan kecemburuan sosial antar para pedagang, yang pada akhirnya mereka yang sudah masuk akan keluar lagi, atau malah akan muncul para pedagang lainnya yang baru. “Saya sarankan kepada tim terpadu agar tetap bekerja seperti semangat awal. Karena kalau ditunda, akan terjadi juga masalah baru. Karena Tim tidak mendata siapa yang sudah ditertibkan. Sekarang yang dipikirkan bagaimana caranya memberikan pemahaman dengan langkah persuasif kepada para pedagang,’’ pungkasnya. (PSg)