Hari ini, Gerindra Pleno Calon Kepala Daerah

Jakarta, PSnews – Surat Keputusan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) terhadap Bakal Calon Kepala Daerah akan menentukan lolos tidaknya beberapa pasangan kandidat yang akan bertarung pada Pilkada Sumbawa 2015. Di antaranya pasangan Ir H Mokhlis – Baejuri Bulkiah, Jack Morsa – H Irwan Rahadi dan Muhammad Jabir – H. Nurdin Marjuni.  Sementara memfinalisasi calon kepala daerah yang akan diusung dalam pilkada serentak pada akhir Desember tahun 2015 ini. Sore ini (Rabu 22 Juli 2015) akan diadakan pleno terakhir membahas para calon kepala daerah yang diusung partai itu di kediaman Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto. “Sore ini mau pleno terakhir,” kata Waketum Gerindra, Fadli Zon, yang dilansir dari Suara Pembaharuan, Rabu (22/7).
Dia mengaku calon kepala daerah Gerindra di sebagian besar wilayah sudah pasti. Hari ini pertemuan beragenda melakukan verifikasi serta penentuan siapa calon kepala daerah, dan siapa yang menjadi wakil. “Termasuk juga dengan partai pengusungnya apa,” kata Fadli.
Dalam menentukan para bakal calon, Fadli menjelaskan Gerindra memulai dengan semacam fit and proper test, dimana para bakal calon diundang ke Jakarta. Tiap bakal calon lalu diwawancarai oleh tim khusus yang nantinya merekomendasikan beberapa nama calon.
“Keputusan akhir ada di tangan ketua dewan pembina. Di AD/ART Gerindra seperti itu. Fit and proper bagian menyaring awal, keputusan akhir di ketua dewan pembina,” kata dia.
Sementara terkait kasus hukum yang menimpa bakal calon, Fadli mengakui Gerindra tidak asal tuduh dan langsung mencabut rekomendasi untuk calon kepala daerah. Gerindra lebih memilih untuk menelaah dulu kasus yang dituduhkan.
“Kita harus lihat kasus per kasus. Kadang-kadang kasus korupsi ini diangkat sebagai bagian dari lawan politik untuk mememainkan kasus itu. Kasus yang tidak ada lalu diada-adakan. Kasus lama dihidupkan kembali,” jelas Fadli.
“Kadang-kadang isu korupsi atau isu kejahatan pidana lain itu diangkat sebagai instrumen untuk menjatuhkan lawan politik. Ini yang kita harus waspadai. Oleh karena itu kita harus lihatnya kasus per kasus. Kecuali tangkap tangan atau buktinya begitu kuat dari penegak hukum.” (PSp)

Komentar

comments

Shares

Related posts

Leave a Comment