Sumbawa, PSnews – Pemkab Sumbawa bekerjasama dengan LPMD (Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan) NTB mengadakan Diklat In Service Learning 1 Calon Kepala Sekolah di Kabupaten Sumbawa Jenjang Pendidikan Sekolah Dasar, pada Senin (7/5/2018) di SMA Negeri 1 Sumbawa Besar.
Bupati Sumbawa dalam sambutannya yang disampaikan Asisten Pemerintahan dan kesra Sekda Sumbawa – HM Ikhsan menyatakan, Kepala Sekolah memiliki tugas yang kompleks, yaitu sebagai pemimpin dari organisasi sekolah, manajer, motivator, pendidik, administrator, dan sekaligus sebagai supervisor dari seluruh perangkat organisasi sekolah dalam mencapai tujuan bersama, yang tertuang dalam visi misi sekolah. Sebagai calon Kepala Sekolah, merupakan figur yang akan menjadi contoh dan panutan bagi para guru dan para siswa dalam pembentukan karakter, baik dalam hal disiplin, maupun dalam hal etika dan moral.
Bupati mengajak seluruh komponen yang terlibat dalam proses kegiatan belajar mengajar, baik sekolah, siswa maupun orangtua/wali murid untuk bersama-sama dan kompak dalam meningkatkan kualitas pendidikan bagi anak-anak, sebagai generasi penerus, dalam rangka menujuSumbawa yang Hebat dan Bermartabat. ‘’Kita boleh bermimpi, sekaligus dibarengi ikhtiar maksimal untuk menjadikan anak-anak kita sebagai insan-insan yang hebat dan bermartabat, berguna bagi agama, bangsa dan negara, bahkan menjadi pemimpin-pemimpin masa depan yang sukses. Kepada seluruh tenaga pendidik agar terus meningkatkan kompetensi yang dimiliki sehingga mampu meningkatkan mutu pendidikan di daerah kita tercinta,’’ tutur Bupati.
Sementara, Kepala LPMD NTB yang disampaikan Kasi Fasilitasi Peningkatan Mutu Pendidikan LPMD NTB – Hj Susiati Prihatiningrum menyatakan, kegiatan untuk menyiapkan calon-calon Kepala Sekolah di Kabupaten Sumbawa. Untuk menjadi Kepala Sekolah, seorang guru harus mempunyai sertifikat dari LP2KS. Kegiatan tersebut dinilai sangat penting dan dilaksanakan dengan seleksi yang sangat ketat.
Sebelumnya Ketua Panitia – Kamaruddin melaporkan, kegiatan ini diikuti 40 orang calon Kepala Sekolah, yang telah lulus seleksi akademik. Selanjutnya peserta akan mengikuti On Job Learning (OJL) selama 3 Bulan, dan dilanjutkan in service learning 2 selama 3 hari. Dengan penilaian 50 persen untuk kegiatan in job service learning 1, dan untuk kegiatan OJL akan dinilai 15 persen, serta 30 persen untuk kegiatan in service learning 2. (PSg)