Sumbawa, pulausumbawanews.net – Tahap pemungutan suara Pemilu Serentak 2024 tinggal menghitung hari. Sesuai jadwal yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU), pemungutan suara dilaksanakan pada Rabu, 14 Februari 2024. Dimana masyarakat akan berbondong-bondong menuju Tempat Pemungutan Suara (TPS) guna memilih Calon Anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota, Calon Anggota DPD RI, dan Pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden.
Namun yang menarik untuk diulas adalah Pemilihan Calon Anggota DPR RI di Daerah Pemilihan Nusa Tenggara Barat (NTB) 1 yang mencakup wilayah 5 Kabupaten /Kota, meliputi Kabupaten Sumbawa Barat, Kabupaten Sumbawa, Kabupaten Dompu, Kota Bima dan Kabupaten Bima. Menarik lantaran hanya 3 (tiga) kursi yang tersedia, diperebutkan oleh 54 Caleg dari 18 Partai Politik yang terdaftar di KPU.
Merujuk pada data perolehan kursi Partai Politik di Pileg 2019 yakni :
- Dr. H Zainul Arifin dari Gerindra mengantongi 41.334 suara, dengan total perolehan suara partai 121.267.
- Johan Rosihan dari PKS dengan jumlah suara 46.293. Total suara partai 101.058.
- H. Muhammad Syafrudin dari Partai Amanat Nasional dengan perolehan suara 66.902. Total suara partai 89.949.
Pada Pileg 2024 formasi Caleg dari Partai Gerindra dan PKS terjadi banyak perubahan. Dr. H Zainul Arifin yang sebelumnya menduduki kursi Partai Gerindra di DPR RI pada periode 2019-2024, secara mengejutkan tidak lagi mengajukan diri menjadi Caleg pada Pileg 2024. Sehingga posisinya sebagai Caleg diganti oleh Supratman yang sekarang masih menjabat sebagai Ketua Badan Legislasi DPR RI dari Palu Sulawesi Tengah. Supratman berada di nomor urut 1, Mujahid Abdul Latief nomor urut 2 dan Hj Endang Sulistyorini nomor urut 3.
Berikut data perolehan suara Partai Gerindra di Dapil NTB 1 pada Pemilu 2019 :
Demikian pula formasi Caleg dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Johan Rosihan yang sebelumnya ditemani oleh dua tokoh populer, yakni Hermawan Saputra (pakar kesehatan) dan Hj Ferra Amelia (adik ipar Bupati Bima) telah berganti formasi Caleg. Dalam daftar Pemilu 2024, Hermawan Saputra tercatat sebagai Caleg Partai Demokrat, sedangkan Hj. Ferra Amelia sebagai Caleg Partai Golkar. Johan Rosihan masih bertengger dii nomor urut 1, diikuti Jainul Gibran nomor urut 2 dan Evi Susanti nomor urut 3.
Data perolehan suara PKS di Dapil 1 pada Pemilu 2019 :
Sementara formasi Caleg Partai Amanat Nasional (PAN) tidak banyak berubah. H Muhammad Syafruddin masih setia di Nomor Urut 1 bersama Rodiyah nomor urut 2 dan hanya satu caleg yang berubah nama, yakni Jhoni Hartono di nomor urut 3 pada Pemilu 2019 diganti oleh Andi Mapperumah.
Data perolehan suara PAN di Dapil NTB 1 pada Pemilu 2019 :
Terjadinya perubahan formasi Daftar Nama Caleg dari ketiga Parpol di atas diyakini akan berpengaruh terhadap jumlah perolehan suara sekaligus peluang mendapatkan kursi di Pileg 2024. Sehingga tidak aneh, bila Caleg-caleg dari partai lain pun semakin bersemangat memburu suara hingga pelosok-pelosok di wilayah 5 Kab/Kota Pulau Sumbawa.
Seperti halnya Caleg dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Mahdalena, SS, MM. Pengusaha wanita kelahiran 21 Februari 1980 asal Bima ini kini menjabat sebagai Anggota DPRD Kabupaten Bima periode 2019-2024. Baliho wanita cantik yang berstatus janda ini selalu terpampang di 5 Kab/Kota. Mahdalena terdaftar sebagai Caleg No urut 1, Rusdin M Nur No Urut 2 dan M Taufikurrahman No urut 3.
Demikian juga gerakan masif tiga caleg DPR RI dari Partai Nasdem, yakni Mori Hanafi No urut 1 asal Bima, lalu nomor urut 2 ditempati oleh wanita cantik asal Dompu – Ika Rizky Veryani dan Jamaluddin Malik No Urut 3 (Bupati Sumbawa dua periode, yakni 2005-2010 dan 2010-2015). Ketiga nama tersebut menggantikan tiga Caleg Nasdem sebelumnya, yakni HL Syamsiah, Syafruddin HM Nur dan A. Kamil Razak.
Formasi Caleg Partai Golkar juga dihuni wajah baru, yakni Hj Eliya (isteri mantan Walikota Bima), Hj Ferra Amelia (adik ipar Bupati Bima) dan HM Ali H Arahim. Ketiganya menggantikan Caleg sebelumnya, Farahillah Ramli, Badrul Munir (Wagub NTB 2008-2013) dan Hj Sri Uthari Salman Faris.
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) juga tidak mau kalah. Partai jawara pada Pemilu 2019 di tingkat nasional ini menempatkan mantan Ketua DPRD Kabupaten Sumbawa Lalu Budi Suryata sebagai Caleg No urut 1, ditemani oleh Ahmad M Siddik kelahiran Bima yang berdomisili di Makassar dan Fitriah asal Kabupaten Sumbawa Barat (KSB).
Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora) meski baru lahir, tapi tidak mengendorkan nyalinya untuk bertarung dengan Caleg-caleg dari Parpol yang sudah lolos Parliamentary Threshold (PT) pada Pileg 2019. Bukan kaleng-kaleng, partai ini menempatkan tokoh nasional asal Sumbawa – Fahri Hamzah ( Wakil Ketua DPR RI periode 2014-2019 saat masih tercatat sebagai anggota Fraksi PKS ) di nomor urut 1, Yadi Suryo Diputra (aktifis asal Sumbawa yang kini dipercaya sebagai salah satu juru bicara Pasangan Capres/Cawapres Prabowo – Gibran) di No urut 2 dan Lenny Nurlayla asal Bima di No urut 3.
Begitu pula Caleg dari Partai Persatuan Indonesia (Perindo) yang menempatkan Pengusaha sukses asal Sumbawa Boris Saifullah di No urut 1, kemudian Umaya asal Bima No urut 2 dan Endang Rahmawati No urut 3.
Berikut Daftar Caleg Partai Politik di Dapil NTB 1 :
Seperti diketahui, untuk dapat meraih kursi dari tiga buah yang diperebutkan di Dapil NTB 1, selain elektabilitas Caleg juga ditentukan oleh total perolehan suara Parpol yang bersangkutan secara nasional. Pada Pileg 2024 ini ambang batas parlemen atau parliamentary threshold (PT) telah ditetapkan sebesar 4%. PT merupakan syarat perolehan suara minimum bagi partai politik untuk mendapatkan kursi di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Perhitungan PT dalam Pileg 2024 menggunakan metode sainte lague yang mengonversi jumlah suara partai menjadi kursi DPR.
Sistem Pemilu dengan PT pertama kali diterapkan pada Pileg 2009 sebesar 2,5%. Dengan ambang batas tersebut, ada sembilan partai yang melenggang ke Senayan.
Ambang batas parlemen kemudian dinaikkan menjadi sebesar 3,5% pada Pileg 2014. Pada saat itu ada 10 partai yang berhasil menduduki DPR.
Pada Pileg 2019, ambang batas parlemen kembali dinaikkan menjadi 4%. Sebanyak 9 parpol yang berhasil melanggeng ke Senayan. (Didi Dirgantara)