Mataram, PSnews – Ketua Pelaksana Harian Perceoatan Penanganan Covid-19 Provinsi Nusa Tenggara Barat Lalu Gita Aryadi mengungkapkan, dari hasil pemeriksaan hari Kamis (8/5/2020) terdapat 1 (satu) kasus baru positif covid-19 di NTB dan 7 orang dinyatakan sembuh. “Bahwa pada hari ini Jumat, 8 Mei 2020 telah diperiksa di Laboratorium RSUD Provinsi NTB sebanyak 71 sampel dengan hasil 70 sampel negatif dan 1 sampel kasus baru positif Covid-19,” beber Lalu Gita melalui siaran pers yang diterima media ini Kamis petang (8/5/2020).
Kasus baru positif tersebut, yaitu :
- Pasien nomor 313, an. Tn. IGEA, laki-laki, usia 19 tahun, penduduk Kelurahan Karang Taliwang, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak erat dengan pasien Covid-19 nomor 290. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Provinsi NTB dengan kondisi baik.
Selain adanya kasus baru, hari ini juga terdapat 7 (tujuh) orang yang sembuh dari Covid-19 setelah pemeriksaan laboratorium swab dua kali dan keduanya negatif, yaitu :
- Pasien nomor 20, an. Tn. MZ, laki-laki, usia 40 tahun, penduduk Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram;
- Pasien nomor 92, an. Ny. HK, perempuan, usia 46 tahun, penduduk Kelurahan Kekalik, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram;
- Pasien nomor 116, an .Tn. S, laki-laki, usia 61 tahun, penduduk Desa Perampuan, Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat;
- Pasien nomor 120, an. Tn. M, laki-laki, usia 25 tahun, penduduk Desa Perampuan, Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat.
- Pasien nomor 196, an .Nn. HH, perempuan, usia 19 tahun, penduduk Desa Moyot, Kecamatan Sakra, Kabupaten Lombok Timur;
- Pasien nomor 198, an. Tn. RS, laki-laki, usia 31 tahun, penduduk Kelurahan Dayan Peken, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram;
- Pasien nomor 199, an. Ny. M, perempuan, usia 32 tahun, penduduk Kelurahan Dayan Peken, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram.
“Dengan adanya tambahan 1 (satu) kasus baru terkonfirmasi positif, 7 (tujuh) tambahan sembuh baru, dan tidak ada kematian baru, maka jumlah pasien positif Covid-19 di Provinsi NTB sampai hari ini (8/5/2020) sebanyak 313 orang, dengan perincian 88 orang sudah sembuh, 6 (enam) meninggal dunia, serta 219 orang masih positif dan dalam keadaan baik,” tandas Lalu Gita yang juga menjabat sebagai Sekda NTB ini.
Untuk mencegah penularan dan deteksi dini penularan Covid-19, lanjutnya, petugas kesehatan tetap melakukan Contact Tracing terhadap semua orang yang pernah kontak dengan yang terkonfirmasi positif.
Populasi berisiko yang sudah diperiksa dengan metode Rapid Diagnostic Test (RDT), yaitu Tenaga Kesehatan, Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Orang Tanpa Gejala (OTG), serta Pelaku Perjalanan Tanpa Gejala (PPTG). Sebanyak 1.030 tenaga kesehatan telah diperiksa dengan hasil reaktif 30 orang (2,9%), 1.730 ODP/OTG diperiksa dengan hasil 97 orang (5,6%) reaktif, 3.136 PPTG dan OTG perjalanan Gowa Makassar diperiksa dengan hasil 524 orang (16,7%%) reaktif, serta PPTG dan OTG perjalanan Bogor dan Jakarta diperiksa 838 orang dengan hasil 24 orang (2,9%) reaktif. Semua orang dengan hasil RDT reaktif dilanjutkan pemeriksaan swab sebagai standar pemeriksaan laboratorium untuk penegakan diagnosa Covid-19.
Hingga berita ini disiarkan, jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 681 orang dengan perincian 422 orang (62%) PDP masih dalam pengawasan, 259 orang (38%) PDP selesai pengawasan/sembuh, dan 16 orang PDP meninggal. Untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) jumlahnya 5.180 orang, terdiri dari 506 orang (10%) masih dalam pemantauan dan 4.674 orang (90%) selesai pemantauan. Jumlah Orang Tanpa Gejala (OTG) yaitu orang yang kontak dengan pasien positif Covid-19 namun tanpa gejala sebanyak 3.950 orang, terdiri dari 2.070 orang (52%) masih dalam pemantauan dan 1.880 orang (48%) selesai pemantauan. Sedangkan Pelaku Perjalanan Tanpa Gejala (PPTG) yaitu orang yang pernah melakukan perjalanan dari daerah terjangkit Covid-19 sebanyak 55.365 orang, yang masih menjalani karantina sebanyak 6.733 orang (12%), dan yang selesai menjalani masa karantina 14 hari sebanyak 48.632 orang (88%).
Lalu Gita mengingatkan kepada seluruh masyarakat bahwa penyakit Covid-19 ini bukanlah suatu aib. “Kita semua tidak ingin penyakit ini menimpa diri kita dan orang-orang terdekat yang kita sayangi. Oleh karenanya, jika ada diantara saudara-saudara kita yang positif Covid-19 hendaknya tidak dikucilkan. Justeru kita semua harus bersama-sama bergotong royong, menyemangati serta membantu memenuhi keperluan selama masa karantina dan penyembuhannya,” jelasnya. (PSa)