6 Teroris Diciduk di Pulau Sumbawa, Polda NTB Tetap Siaga Satu

Mataram, PSnews – Pasca tertangkapnya enam terduga teroris di Pulau Sumbawa oleh Densus 88/AT pada hari Sabtu tanggal 30 November 2019, memang benar penindakan tersebut terjadi di wilayah hukum Polda NTB. 
Penindakan tersebut merupakan kewenangan Densus 88/AT Mabes Polri dengan diback-up Polda NTB. “Ada 6 (enam) orang yang diduga melakukan tindak pidana terorisme dengan inisial MZ, OWR, AG, AS, IF, RN. Saat ini masih dalam pengembangan,’ beber Kapolda NTB Irjen. Pol Nana Sudjana, AS., MM ke sejumlah awak media, Selasa (3/12).

Mereka ditangkap karena diduga kuat merupakan bagian dari jaringan Jemaah Ansharut Daulah (JAD) Bima. Dan keenam terduga, disinyalir kerap menghasut warga di NTB untuk melakukan aksi teror. Dua diantaranya, yakni IF dan AG pernah menjadi tahanan teroris pada tahun 2011 yang lalu. Informasi yang diperoleh media ini, mereka ditangkap Densus 88 dibantu aparat Polda NTB di Kota Bima pada (29/11/2019) sekitar pukul 17.05 WITA. Mereka diamankan langsung ke Mako Brimob Bima dan dibawa ke Polda NTB oleh Tim Densus 88 melalui jalur darat dengan pengawalan ketat aparat Brimob Sub Den A Bima.

Nana Sudjana mengaku dari pantauan, pihaknya mengetahui masih ada individu atau kelompok yang terpapar oleh paham-paham dengan memanipulasi agama yang menentang Pemerintah Republik Indonesia dan juga tidak sesuai dengan Pancasila, UUD 45 maupun peraturan perundang-undang lainnya di NTB. Dan pihaknya pun harus memahami bahwa apa yang dilakukan oleh Densus 88/AT Mabes Polri merupakan tindakan yang berdasarkan peraturan Undang-undang. Karena itu, untuk menegakkan hukum terhadap kejahatan serius yang dapat membahayakan ideologi negara, keamanan negara, kedaulatan negara, nilai-nilai kemanusiaan serta berbagai aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, diperlukan pemberantasan secara khusus, terencana, terarah, terpadu dan berkesinambungan. “Mari kita beri kesempatan Tim Densus 88/AT Mabes Polri untuk bekerja di wilayah NTB,” tandasnya.

Disamping itu, dengan mencermati perkembangan saat ini, jajaran Polda NTB tetap melaksanakan Program Perioritas Nasional yaitu Quick Wins Polri dalam upaya deradikalisasi maupun kontra radikalisme.

Selain itu juga ada kerja sama dengan Pemda, TNI dan BNPT tetap diperkuat. Kapolda mengharapkan baik tokoh-tokoh agama, masyarakat maupun komponen lainnya dapat berperan agar meningkatkan ‘kekebalan’ terhadap paham-paham yang sering memanipulasi agama. Dan tidak satupun agama yang mentolerir aksi-aksi kekerasan dan teror. “Kita tetap siaga satu, tetap waspada dan selalu meningkatkan kesiap-siagaan terhadap aksi-aksi teror yang diarahkan kepada anggota, markas komando atau asrama Polri. Alhamdulillah situasi dan kondisi saat ini relatif kondusif. Aktivitas berjalan normal seperti biasanya, mari kita terus membangun NTB dalam situasi yang aman dan tentram. Terimakasih atas dukungan masyarakat yang telah berpartisipasi dalam menjaga keamanan dan ketertiban. Negara akan terus hadir untuk menjamin keamanan dan ketertiban,” tutup Kapolda. (PSdhy)

Komentar

comments

Shares

Related posts

Leave a Comment