Sumbawa, PSnews – Belum tuntas menanggulangi musibah kebakaran pasar Seketeng pada Rabu (24/1/2019), Pemerintah Kabupaten Sumbawa kembali dihadapi dengan masalah bencana kerusakan rumah warga akibat angin puting beliung . Angin puting beliung yang terjadi Kamis (24/1/2019), mengakibatkan 22 rumah warga mengalami kerusakan di dua kecamatan yakni Tarano dan Lunyuk. Untungnya tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
Hal itu diungkapkan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbawa – Zainal Abidin kepada wartawan Jumat (25/1/2019). Untuk di Kecamatan Tarano terdapat sekitar 3 rumah warga di Desa Labuhan Jambu yang terdampak. Sementara di Kecamatan Lunyuk jumlah yang terdampak cukup banyak, yakni 18 rumah dan 1 sekolah di Desa Emang Lestari.
Terhadap kejadian ini, pihaknya sudah menurunkan tim ke Kecamatan Tarano untuk memberikan bantuan, termasuk melakukan pendataan, dan kemudian dilaporkan ke Pimpinan Daerah. Sedangkan untuk di Lunyuk, rencananya hari ini tim akan turun ke lokasi untuk melakukan hal yang sama. ’’Sudah kita bawa bantuan berupa logistik, ada kita bawa terpal, air minum, beras. Itu untuk Tarano. Untuk Kunyuk rencananya besok, karena baru tadi masuk laporan dari Camat,’’ terangnya.
Menurutnya, dari hasil koordinasi yang dilakukan Camat Tarano, bagi rumah yang rusak akan dibantu dengan dana desa. ‘’Untuk rumah yang rusak, dari informasi Camat katanya akan dibantu dengan dana desa, untuk yang di Tarano. Sedangkan untuk yang di Lunyuk masih kita cek kondisinya,’’ tukasnya.
Pihaknya bersama Dinas PRKP berencana untuk melakukan penghitungan terhadap kerugian akibat angin puting beliung tersebut. Hasilnya akan dilaporkan ke Bupati Sumbawa, agar kemudian memberikan disposisi terhadap penanganan lebih lanjut. ‘’Kita hanya melapor ke Bupati, ditembuskan ke BPNB dan BPBD Provinsi. Nanti untuk tindaklanjut dari itu semua tentu Pak Bupati akan memberikan disposisi kemana untuk penanganannya. Tapi kita BPBD tetap melaporkan itu ke BPNB dan BPBD Provinsi. Mudahan ada bantuan dari Provinsi. Karena kejadian ini bukan hanya di Sumbawa, tapi juga ada di daerah lainnya,’’ pungkasnya.
Terjadi Badai Siklon Tropis Riley di Samudera Hindia
Angin puting beliuang yang menerpa wilayah Kabupaten Sumbawa merupakan dampak dari munculnya badai siklon tropis Riley di Samudera Hindia bagian selatan. Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan warga untuk mewaspadai terjadinya angin puting beliung serta hujan berintensitas sedang hingga lebat di beberapa wilayah Indonesia.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Mulyono R Prabowo menerangkan, wilayah yang berpotensi terjadi hujan berintensitas sedang hingga lebat adalah Lampung, Pulau Jawa hingga NTT, juga pesisir selatan Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan serta Sulawesi Selatan. “Saat ini badai siklon tropis Riley itu berada di 800 kilometer sebelah barat daya Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur (NTT),” jelas Mulyono, Jumat, dalam keterangannya pada insa pers.
Mulyono mengatakan bahwa badai siklon tersebut bertekanan rendah 982 mb dengan kekuatan 50 knots atau 95 kilometer per jam. Badai siklon itu, saat ini mengarah ke barat laut dengan kecepatan 4 knots atau 8 kilometer per jam menjauhi wilayah Indonesia.
BMKG juga mengingatkan warga untuk mewaspadai gelombang laut tinggi. Badai siklon menyebabkan gelombang laut setinggi 4-6 meter di perairan selatan Jawa Timur, NTB hingga Pulau Rote.
Gelombang laut setinggi 2,5-4 meter, juga berpotensi terjadi di perairan hingga Samudera Hindia sebelah selatan Jawa Barat, Jawa Tengah, Selat Sumba dan Selat Ombai. (PSg)