Sumbawa, PSnews – Setelah tuntas terbangun pada Januari lalu, Dermaga Sebotok di Pulau Moyo Kecamatan Labuhan Badas kini sudah bisa dimanfaatkan masyarakat untuk menyandarkan perahu atau kapalnya. Keberadaan dermaga dimaksud diharap bisa memacu pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat setempat.
Hal itu disampaikan Plt Kepala Dinas Perhubungan – A Yani kepada wartawan. Dengan didirikannya dermaga Sebotok, selain terbangun akses juga dinilai memberikan perputaran perekonomian yang cukup bagus. ‘’Tentu ini berdampak juga pada akses-akses lain, bidang kesehatan, pendidikan dan lainnya,’’ tuturnya.
Bahkan keberadaan dermaga tersebut juga diharap bisa menjadi pintu masih bagi proyek pembangunan lainnya. Artinya, Dishub memfasilitasi masuknya aksesibilitas semua bidang barang dan jasa, termasuk program lain terutama pembangunan. Sehingga wilayah sekitar tidak dikatakan terisolir. ‘’Yang nyandar itu perahu masyarakat. Sehingga akses ke Pulau Moyo bisa menggunakan dermaga itu,’’ tukasnya. Seraya menambahkan di tahun 2019 rencananya Dishub juga bakal membuka akses untuk wilayah Bugis Medang dan Bajo Medang di Pulau Medang Kecamatan Labuhan Badas. ‘’Sudah kita usulkan pembangunannya,’’ pungkasnya.
Untuk diketahui, Pemerintah Pusat menganggarkan sekitar Rp 8,7 miliar untuk pembangunan dermaga Sebotok. Dermaga tersebut untuk mempermudah akses transportasi laut bagi masyarakat Pulau Moyo serta mendukung geliat program Samota. Saat dibangun, masa kontrak proyek Dermaga Sebotok berakhir pada akhir Desember 2017. Sebelumnya ada perpanjangan waktu addendum waktu sampai 20 hari. Namun karena pertimbangan cuaca penambahan diberi kesempatan waktu selama 50 hari dengan dikenakan denda satu permil perhari. Hal itu diperbolehkan dalam Perpres. (PSg)