Sumbawa, PSnews – Bupati Sumbawa – HM Husni Djibril terpaksa batal berkunjung ke salah satu pabrik pellet di negeri ginseng Korea Selatan. Keputusan penundaan ini diambil, setelah Bupati melakukan konsultasi dengan beberapa pihak. “Ada undangan dari PT Gimco Korea Selatan, yang sedianya harus berangkat Selasa malam, tapi karena ternyata ada halangan, dan saya belum paham, makanya saya tunda,’’ terang Haji Husni kepada wartawan Jumat (6/4/2018) diruang kerjanya.
Dijelaskan, rencana tersebut merupakan perjalanan dinas ke luar negeri. Sehingga ada beberapa hal yang harus dipersiapkan, seperti paspor biru sebagai pejabat negara, kemudian di APBD 2018 didalam DIPA tidak ada perjalanan dinas luar negeri.
Selain itu, ada hal lain yang lebih penting. Karena kunjungan Bupati tersebut rencananya semua biaya ditanggung pengusaha, sehingga hal itu bisa menjadi gratifikasi, manakala dibiayai oleh pihak luar yang ada kepentingan dengan Pemerintah. ‘’Setelah saya coba diskusi dengan Staf Ahli Hukum, kemudian saya juga bicara langsung dengan Wakil Ketua MK yang juga sahabat saya, ternyata beliau mengatakan yang namanya pemberian atau penyediaan fasilitas apabila itu ada kepentingan dengan pemerintah, maka itu termasuk gratifikasi. Maka tidak berani kita,’’ tutur Bupati.
Terhadap hal ini, Bupati juga sudah melakukan komunikasi dengan pihak Kemendes dan PDT terkait penundaan keberangkatan tersebut. Bahkan pihak pengusaha Korsel juga meminta kepastian dari Bupati Sumbawa terkait waktu penundaan dimaksud. ‘’Karena ada penundaan dan kita sudah komunikasi, tinggal sekarang saya diminta untuk tentukan tanggal penundaan sampai kapan. Ini yang sadang saya cari waktu. Untuk biaya bisa masuk di DIPA dengan melakukan pergeseran anggaran. Mungkin perjalanan dinas dalam daerah saya dialihkan menjadi perjalanan luar negeri,’’ ujarnya.
Menurut Bupati, kalau dilihat dari kepentingannya, maka akan rugi ketika kunjungan tersebut ditunda. Karena yang akan dibicarakan di Korsel adalah bagaimana memetakan Sumbawa tentang potensi-potensi yang dibutuhkan pengusaha yang rencananya menanamkan modal di Kabupaten Sumbawa. ‘’Inikan ada investor yang akan menanamkan modal disini untuk mengolah yang namanya limbah jagung. Bisa kita bayangkan bagaimana peningkatan ekonomi masyarakat kita khsususnya petani, manakala limbah jagung ini diolah di Kabupaten Sumbawa dengan membangun pabrik. Ketimbang kita buang atau bakar, jauh lebih bermanfaat kalau diolah. Kebetulan ada pengusaha dari Korea Selatan yang ingin membangun pabrik pellet pakan ternak. Limbah itu tidak mungkin diambil begitu saja, pasti dibayar,’’ pungkasnya. (PSg)