Dua Pelaku Pengebom Ikan Ditangkap Pol Air

Sumbawa, PSnews – Dua makhluk serakah yang merusak biota laut dengan cara mengebom ikan, berhasil ditangkap Satuan Polisi Air (Sat Pol Air) di perairan Pulau Serngik wilayah Kecamatan Utan Sumbawa. Mereka terdiri dari AG (50) da BK (45) yang berdomisili di Desa Terusa Kecamatan Buer Sumbawa. Kedua nelayan tidak tahu malu itu ditangkap di TPK pada Sabtu (31/03/2018). 

Tampak aparat melakukan evakuasi kedua pelaku

Kasat Pol Air polres sumbawa, IPTU Lalu Asmara, membenarkan prihal penangkapan kedua terduga pada Sabtu pagi sekitar pukul 08.30 wita.
Kronologi penangkapan, awalnya DANPAL XXI – 2011 Brigadir Budi Santoso sedang melaksanakan patroli menerima laporan dari masyarakat bahwa ada aksi pengeboman ikan di perairan pulau Serngik wilayah kecamatan Utan. Tidak menunggu lama, DANPAL XXI – 2011 berserta dua ABK Brigadir Sugiarto dan Bripda Fauzi Haryadi langsung bergerak menuju TKP dengan menggunakan kapal XXI – 2011. Dalam waktu singkat personil Sat Pol Air tiba di lokasi dan menemukan terduga pelaku ilegal fishing. “Kedua pelaku didapati sedang menyelam, kemudian dilakukan pemeriksa sampan yang diduga menggunakan bahan peledak (handak) untuk bom ikan. Setelah dirasa cukup bukti, selanjutnya dua orang pelaku dievakuasi ke kantor Pos Pol Air Alas untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,” beber Anjasmara sapaan akrab IPTU Lalu Asmara.

Barang bukti illegal fishing

Adapun barang bukti yang disita petugas, diantaranya Sampan 2 unit, mesin ketinting 5,5 PK, kompresor, plipas (kaki katak), 1 korek api kayu, benang warna hitam 2 gulung, dakor, sorok ikan, selang, kaca mata selam, ikan hasil tangkapan setengah box dan bensin 5 liter.

Ikan hasil pengeboman

Ia mengaku bahwa kedua pelaku yang tertangkap merupakan target. Menurutnya, perairan pulau Serngik tergolong rawan dari aksi pengeboman ikan. Di satu sisi perairan pulau Serngik yang bersebelahan dengan pulau Panjang, pulau Bedil dan pulau Tomodong yang sedang dikembangkan sebagai salah satu destinasi wisata oleh pemerintah daerah. “Kondisi inilah yang harus dijaga secara bersama-sama dari berbagai bentuk gangguan termasuk aksi pengeboman ikan,” tegas Anjas Asmara. (PSj)

Komentar

comments

Shares

Related posts

Leave a Comment