Sumbawa, PSnews – Universitas Samawa (UNSA) telah melakukan penandatanganan MoU antara Pemerintah Desa Orong Bawa Kecamatan Utan dengan LPPM UNSA . Penandatanganan ini dilakukan oleh Rosihan (Kepala Desa) dengan LPPM UNSA yang diwakili Ady Purnama, ST.,M.Eng selaku Dosen Pembimbing yang menjadikan Desa Orong Bawa sebagai Desa Binaan melalui Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Kelompok XXI Angkatan XVIII tahun 2016.
Tujuan dijadikan desa binaan ini untuk membantu Desa Orong Bawa mendapat bantuan dalam bentuk program pengembangan desa, sehingga penerapan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pembelajaran, penelitian serta pengabdian kepada masyarakat dapat terlaksana di Desa Orong Bawa.
Kepala Desa Orong Bawa – Rosihan menyampaikan apresiasinya atas penandatanganan MoU ini sehingga desanya dapat dijadikan desa binaan. Dia berharap kedepannya Desa Orong Bawa bisa menjadi lebih maju dengan adanya penandatangan MoU tersebut.
Sementara itu Dosen Pembimbing KKL UNSA – Ady Purnama, ST.,M.Eng mengharapkan kerjasama yang terjalin ini dapat memberikan manfaat bagi kedua belah pihak sehingga Tri Dharma Perguruaan Tinggi dapat terlaksana dengan baik dan harapan desa binaan nantinnya menjadi desa lebih maju di masa mendatang dapat terealisasi.
Pada kesempatan itu mahasiswa KKL kelompok XXI UNSA memberikan sumbangan berupa buku-buku keagamaan dan Al-Quran kepada Ketua Remaja Masjid Darussalam Desa Orong Bawa Utan – Lukman Nulhakim.yang difasilitasi oleh Yayasan Assidiq Al-Khairiyah.
Selain sumbangan buku KKL UNSA telah melakukan beberapa jenis kegiatan seperti penataan lingkungan desa, penyuluhan, pelatihan dan penerapan teknologi tepat guna kepada masyarakat Desa Orong Bawa.
Salah seorang mahasiswa KKL Fakultas Teknik UNSA – Erwin Ariyadi , mengaku masih banyak PR (pekerjaan rumah) yang harus dikerjakan seperti penerapan teknologi tepat guna agar mempermudah masyarakat dalam berbagai bidang khususnya di lingkungan desa. “Salah satu contoh dengan penerapan teknogi pengolahan sampah yang baik dan benar, sehingga dapat mencegah kerusakan pada lingkungan yang telah dilaksanakan ini tetap dilanjutkan karena program ini sebagai awal program penerapan teknologi di desa tersebut. Mengingat peran Mahasiswa sebagai fasilitator untuk menjalankan dan menerapkan Tri Dharma Perguruan Tinggi,” jelas Erwin.
Diharapkan MoU semacam ini dapat dilakukan di seluruh desa yang ada di wilayah Kabupaten Sumbawa, sebab ia menilai masih banyak desa yang belum memadai melakukan penerapan program dalam memajukan desanya. (Wen)