Sumbawa, PSnews – Kabupaten Sumbawa memiliki cukup banyak objek wisata yang bisa dikembangkan. Namun banyak pula yang sulit dijangkau, ditambah dengan kondisi infrastruktur yang tidak mendukung. Untuk itu, Bupati Sumbawa – HM Husni Djibril menekankan kepada Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) agar rencana alokasi belanja modal yang telah dsepakati setiap tahunnya minimal 25 persen dari total APBD sebagian diarahkan untuk melakukan penataan terhadap obyek wisata.
“Jujur, tantangan kita masih terbentang luas. Obyek wisata yang kita miliki masih banyak yang sulit dijangkau. Malu, ya kita harus malu banyak obyek wisata yang masih jauh dari kata representatif. Hampir semua obyek wisata tidak dilengkapi dengan fasilitas pendukung bahkan fasilitas toilet sekalipun,’’ ujar Bupati saat pembukaan Festival Moyo 2016.
Menurutnya, fasilitas dan perhatian semua pihak terutama Pemda terhadap kegiatan pengembangan budaya yang bisa mendongkrak pariwisata juga masih jauh dari kata memadai. Ini semua adalah pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan jika Sumbawa masih berharap menjadi daerah wisata yang terkemuka. “Tangung jawab itu adalah tanggung jawab kita semua, tanggung jawab pemerintah, pelaku usaha dan seluruh masyarakat,’’ tukasnya.
Kepada pelaku usaha, Bupati menghimbau agar lebih atraktif dalam melakukan promosi pariwisata, membuat paket-paket wisata yang pada akhirnya dapat mendongkrak angka kunjungan wisata. Termasuk kepada masyarakat dihimbau untuk memberikan sumbangsih mulai dari hal-hal yang kecil, seperti menjaga keamananan dan ketertiban lingkungan, menjaga kebersihan lingkungan dan menjaga fasilitas umum khususnya yang ada pada obyek wisata. “Membangun konektivitas melalui udara, laut dan darat sehingga wisatawan gampang untuk mengunjungi Sumbawa adalah bagian penting dari pembangunan pariwisata. Pembinaan umkm sehingga menghasilkan produk yang berkualitas, pengembangan pertanian, peternakan, perikanan dan kelautan juga merupakan bagian yang tak bisa ditinggalkan dalam pengembangan pariwisata. Yang paling penting dan tidak boleh diabaikan adalah penanaman nilai melalui pendidikan untuk menghasilkan masyarakat yang santun, ramah, tertib dan terbuka sehingga selalu berorientasi menjaga harmoni dalam kehidupan kemasyarakatan,’’ pungkasnya. (PSg)