Sumbawa, PSnews – Kapolres Sumbawa AKBP Muhammad Suhanda SIK menegaskan pihaknya akan meningkatkan intensitas patroli terkait penggunaan petasan saat bulan ramadhan, khususnya memasuki waktu sholat tarawih. Ini dilakukan agar umat muslim bisa khusyu’ dalam menjalankan ibadah.
“Patroli akan terus dilakukan hingga menjelang perayaan Idul Fitri. Anggota akan dikerahkan untuk melakukan pengamanan di setiap pemukiman, sekaligus untuk mencari petasan terutama yang berdaya ledak tinggi,” tandas Kapolres yang ditemui Senin (13/6/2016).
Patroli ke pemukiman penduduk ini lanjut Kapolres, untuk mencari petasan sekaligus juga untuk pengamanan dan mengantisipasi. Kendati sejauh ini dirinya menilai penggunaan petasan di masyarakat sudah mulai berkurang, namun patroli terus ditingkatkan. Yang jelas pihaknya tidak memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk meledakkan petasan, seperti tahun-tahun sebelumnya. “Misalnya kalau ada yang minta waktu selama 1-2 jam untuk meledakkan petasan, entah itu H-2 atau H-1 tidak akan diberikan izin. Kita tetap melarang sesuai dengan maklumat yang saya sampaikan. Karena itu sudah termasuk pelanggaran di UU darurat, dengan ancaman 12 tahun. Dan ini berlaku untuk semua jenis petasan,’’ tegas Kapolres.
Sebelumnya, Kapolres telah mengeluarkan maklumat terkait stabilitas Kamtibmas, salah satunya berkaitan dengan larangan menyalakan, menyimpan, mengedarkan dan membuat petasan. Ia mengingatkan bahwa petasan atau mercon termasuk bahan peledak yang dapat menimbulkan kerugian moril maupun materiil berupa gangguan psikologis harta benda dan jiwa orang lain. “Membuat, menyimpan, mengedarkan serta menyalakan petasan atau mercon merupakan perbuatan pidana sesuai dengan undang-undang darurat nomor 12 tahun 1961 dengan ancaman hukuman penjara selama 12 tahun,’’ tegas Kapolres dalam Maklumatnya bernomor MAK/02/VI/2016/POLRES SUMBAWA yang diedarkan ke masyarakat. Termasuk himbauan lainnya yang mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai maraknya pencurian belakangan ini. (PSg)
