Sumbawa, PSnews – Sebanyak 24 sandro (tabib) bersama asistennya dari 24 kecamatan se Kabupaten Sumbawa adu keahlian dalam melala (meramu obat) minyak tradisional Sumbawa pada Festival Melala. Kegiatan yang digelar di Lapangan Pahlawan ini dilaksanakan bertepatan dengan malam 1 Muharram 1440 H, Senin (10/9/2018).
Dalam kegiatan itu, tampak para sandro dan asistennya begitu serius meramu bahan dari akar, daun, dan untuk dijadikan minyak Sumbawa. Kegiatan ritual yang dilaksanakan setiap tahun ini, mendapat perhatian ribuan masyarakat karena diyakini minyak racikan itu berkhasiat menyembuhkan berbagai macam penyakit. Bukan hanya menyaksikan kehebatan para sandro, tapi warga rela berdesak-desakan dan berlomba untuk mendapatkan minyak Sumbawa yang dibagikan secara gratis. Bahkan yang menarik dari kegiatan melala ini, beberapa tamu mancanegara pun turut memeriahkan kegiatan dimaksud.

Ditemui wartawan di sela kegiatannya, Camat Rhee Hartono mengungkapkan, minyak tradisional Sumbawa yang diracik oleh sandro Jamaluddin kali ini diberi nama “Minyak Samawa Bangkit” yang khasiatnya untuk menghilangkan pegal linu, menyegarkan badan pasca gempa serta lainnya. “Kami terinspirasi atas kejadian gempa yang menguncang Sumbawa pada tanggal 19 Agustus 2018. Jadi kami berpikir bagaimana Sumbawa ini lekas bangkit. Kemudian saya coba bangkitkan warga Sumbawa melalui minyak,’’ ujarnya.
Sementara, dari Kecamatan Moyo Hulu dengan Sandro Umar Bahanan, membuat minyak “Saga Mengo” yang khasiatnya untuk mengobati pegal linu, penangkal ilmu hitam, yang bahannya dari kepala, cabe rawit, jahe, sarese batu, madu Sumbawa.
Begitu juga dari Kecamatan Lape Sandro Musain Aji, membuat minyak “Rontong Rompas” yang khasiatnya mengobati kencing manis, penyakit ginjal, ambeien, pegal, linu, stroke ringan, masalah keperkasaan.
Sedangkan dari Kecamatan Empang, sandro HM Zain Manindrung membuat minyak “Sajalah Lima” yang khasiatnya menghilangkan pegal linu, salah urat, keseleo dan menambah stamina laki-laki, dengan bahan-bahan seperti akar kayu pilihan, rempah-rempah, madu Sumbawa dan lain-lain.
Bupati Sumbawa – HM Husni Djibril menyampaikan, pada setiap malam 1 Muharram masyarakat Kabupaten Sumbawa biasanya menjalankan tradisi melala yaitu pembuatan minyak Sumbawa yang memiliki bermacam jenis dan khasiat. Dalam tradisi ini terdapat kearifan lokal yang dapat dipetik, yaitu melestraikan lingkungan hidup yang mana minyak Sumbawa dibuat dari berbagai macam akar-akaran yang harus terus dijaga. Kemudian, minyak Sumbawa juga bermanfaat dalam hal kesehatan. Dari segi ekonomi, dalam membuat minyak membutuhkan bahan dasar buah kelapa, sehingga pedagang kelapa pun kebanjiran rezeki saat bulan Muharam ini. “Peringatan tahun baru Islam tahun 1440 Hijriyah pada malam ini sangat bermakna bagi saya. Saya sangat menghormati dan menghargai minyak Samawa. Ini hebatnya. Setiap digunakan obat Sumbawa, betapa nikmat tubuh kita,’’ pungkasnya. (PSg)