NTB Terancam Batal jadi Tuan Rumah PON 2028, Gubernur Diminta Segera Bersikap

Sumbawa, pulausumbawsnews.net – Menjadi tuan rumah event Pekan Olahraga Nasional (PON) merupakan impian setiap daerah. Karena event nasional tersebut, diyakini akan menimbulkan multiplayer effect, tidak saja menciptakan peluang mendapatkan medali, tetapi juga masuknya investasi ke daerah.

Sejak ditetapkannya NTB dan NTT sebagai tuan rumah PON XXI tahun 2028, para atlet maupun pelaku ekonomi khususnya di Kabupaten Sumbawa kian bersemangat.

Hal ini tergambar dari sikap Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumbawa yang antusias mengusulkan agar Sumbawa dapat diberi jatah lebih dari Cabang Olahraga PON 2028 dapat digelar di Sumbawa.

Namun ditengah antusiasnya KONI Sumbawa mempersiapkan diri menjadi tuan rumah PON, hingga kini Gubernur NTB Lalu Muhammad Iqbal, belum ada tanda-tanda keseriusan dalam menunjukkan antusiasmenya menyambut pesta olahraga terbesar di Indonesia tersebut.

Salah satu indikator yang menimbulkan keraguan terkait beredarnya rumor belum ditandatanganinya Rencana Induk Olahraga (Renduk) oleh Gubernur. Dokumen ini sangat vital karena menjadi salah satu syarat yang diminta Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) sebagai bukti kesiapan NTB menjadi tuan rumah bersama Nusa Tenggara Timur (NTT).

Tanpa Renduk, pelaksanaan PON 2028 di NTB terancam terganggu karena dokumen tersebut mencakup rencana pembangunan dan pengembangan infrastruktur, anggaran, serta kesiapan teknis lainnya. Kondisi ini menimbulkan spekulasi bahwa Gubernur Lalu Iqbal tidak sepenuhnya mendukung pelaksanaan PON di wilayahnya.

Bahkan muncul rumor bahwa Gubernur NTB sedang mempertimbangkan opsi mengalihkan tuan rumah ke daerah lain.

Seperti dilansir dari Tribun Lombok, Gubernur menyatakan, bila ada provinsi lain yang ingin menjadi tuan rumah, silahkan. Namun NTB sudah siap memfasilitasi beberapa Cabor yang sudah siap venue nya.

Pernyataan bernada pesimis inipun menuai tanggapan Ketua KONI Kabupaten Sumbawa, Abdul Rafiq, SH yang ditemui usai Rakerkab KONI di Olive Café, Rabu (1/5/2025). “Rumor itu memang berkembang. Misalnya ketidaksiapan dari pihak provinsi. Gubernur seolah tidak menunjukkan greget menyambut PON ini. Apapun rumor Ini harus disikapi secara serius agar tidak menjadi bola liar,” ungkap Rafiq didampingi Sekum KONI Sumbawa, Yudi Patria Negara.

Ia menegaskan bahwa kesiapan Kabupaten Sumbawa sebagai salah satu tuan rumah tiga cabang olahraga (Panahan, Bela Diri, dan Grasstrack) sudah sangat baik. Bahkan pembangunan venue seperti sirkuit grasstrack yang akan digunakan juga telah disiapkan. “Kalau memang ada kekhawatiran soal biaya, kita bisa cari skema lain, seperti konsorsium atau menggandeng pihak ketiga. Tapi semua itu harus dibicarakan secara terbuka,” jelasnya.

Rafiq pun berharap Gubernur segera mengambil inisiatif untuk menggelar pertemuan bersama seluruh pemangku kepentingan, termasuk Bupati/Walikota serta Ketua KONI kabupaten/Kota se-NTB. “Jangan cederai perjuangan banyak orang yang sudah berupaya agar NTB bisa menjadi tuan rumah. Kami ingin ada pernyataan resmi dari Gubernur, bahwa NTB siap menjadi tuan rumah PON 2028. Jika memang tidak, maka katakan dengan tegas. Tapi jangan dibiarkan menggantung seperti ini,” tegasnya.

Dengan waktu persiapan tinggal tiga tahun, keterlambatan dalam pengambilan keputusan bisa berdampak serius. Ia mengingatkan bahwa PON bukan hanya soal olahraga, tetapi juga membawa dampak ekonomi dan sosial yang besar bagi daerah. “PON bukan sekedar momentum meraih prestasi olahraga, tapi juga peluang peningkatan ekonomi di daerah,” terangnya. (PSa)

Komentar

comments

Shares

Related posts

Leave a Comment