Sumbawa, PSnews – Berbagai tahapan Pilkada serentak tahun 2020 di Kabupaten Sumbawa sudah mulai berjalan. Dalam setiap tahapan hingga penetapan pemenang nanti, Polres Sumbawa menyiapkan tibuan personelnya untuk melakukan pengamanan.
Hal itu disampaikan Kapolres Sumbawa – AKBP Widy Saputra kepada wartawan di halaman kantor Bupati Sumbawa, usai pelaksanaan apel gelar pasukan Selasa (22/9). Pihaknya menyiapkan personel yang berbeda-beda disetiap tahapan Pilkada. ‘’Yang jelas setiap harinya ada sekitar 175 orang yang patroli dan lainnya, baik yang berjaga di KPU, berjaga di Bawaslu dan semuanya,’’ terangnya.
Lebih jauh dijelaskan, personel yang paling banyak diturunkan yakni saat pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara, hingga nanti sudah ada penetapan pemenang. Dimana dalam tahapan penting tersebut, ada sekitar 1000 lebih anggota Polisi yang diterjunkan ke lapangan. ‘’Total anggota yang disiapkan sekitar 1.100 orang. Ada backup juga dari Polda, Brimob, TNI dan anggota kita sendiri,’’ tutur Kapolres.
Sejauh ini, pihaknya sudah menyiapkan pasukan untuk memberikan himbauan-himbauan dan tindakan-tindakan, terhadap hal apa saja yang tidak diperbolehkan oleh aturan KPU. ‘’Jadi kita laksanakan ini (Apel Gelar Pasukan) sekaligus mengecek kesiapan dan memberikan gambaran ke masyarakat bahwa kita siap untuk mengawal Pilkada. Kalau saat ini konsentrasi pengamanannya lebih kepada patroli. Kalau besok pengundian nomor urut, berarti personel pada tempat-tempat pengundian nomor urut, itu yang kita lakukan pengamanan. Yang jelas, apa yang diatur oleh KPU yang ikut berapa orang, secara jumlah itu sekitar 25 orang yang diundang, massa yang lain tidak diperbolehkan ikut,’’ tandasnya.
Dalam kesempatan itu, Kapolres mengimbau kepada seluruh masyarakat Kabupaten Sumbawa untuk dapat mensukseskan Pilkada 9 Desember 2020 hingga tuntas seluruhnya, dengan menjaga kondusifitas keamanan. Kemudian masyarakat juga diharapkan untuk tetap mentaati protokol covid-29, dengan menghindari kerumunan, menggunakan masker, jaga jarak serta lainnya. ‘’Kerawanan sebenarnya bukan hanya pada tahapan (Pilkada), tapi juga yang paling utama sebenarnya covid. Karena pandemi ini masih belum berakhir. Jangan sampai Pilkada selesai, pemimpin diperoleh, tapi kemudian kita sakit,’’ pungkasnya. (PSg)