Sumbawa, PSnews – Selama tahun 2018 ini, Dinas Kesehatan (Dikes) Sumbawa mencatat ada belasan kasus gizi buruk, yang tersebar di beberapa Kecamatan di Kabupaten Sumbawa. Dari belasan kasus tersebut, dua diantaranya meninggal dunia.
Hal itu diungkapkan Sekretaris Dikes Sumbawa – Surya Darmasya didampingi staf Bidang Bina Kesehatan Masyarakat, kepada wartawan Selasa (18/12/2018). Tahun ini tercatat ada 13 kasus gizi buruk di Kabupaten Sumbawa. Angka itu menurun dari tahun 2017 lalu yang mencapai 18 kasus.
Dilanjutkan, dari 13 kasus gizi buruk dalam tahun ini. Itu tersebar di beberapa Kecamatan seperti Lopok, Lunyuk, Tarano, Unter Iwes, Barulanteh, Labuhan Badas, Sumbawa, dan Plampang. Namun yang lebih dominan ada di Kecamatan Labuhan Badas dengan 5 kasus.
Dari belasan kasus tersebut, lanjut Dar – akrabnya, dua orang diketahui meninggal dunia, yakni di Kecamatan Labuhan Badas satu orang, dan di Tarano satu orang. Mereka meninggal akibat adanya penyakit lain yang diderita, seperti diare, ispa dan lainnya. Sementara 11 orang lainnya sudah dalam penanganan. ‘’Mereka dirawat tanpa ada batas waktu, artinya sampai sehat. Kita tetap pantau,’’ tuturnya.
Diterangkan, penyebab terjadinya gizi buruk di Kabupaten Sumbawa sejauh ini bukan karena kurangnya makanan. Namun karena ada penyakit lain yang menyertai. Sehingga penderita kurang mengkonsumsi makanan. ‘’Memang awalnya karena dia sakit, sehingga kurang makan dan asupan gizi,’’ pungkasnya. (PSg)