Sumbawa, PSnews – Kabupaten Sumbawa yang dikenal sebagai daerah paling kondusif di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) belakangan ini sudah tidak aman lagi. Gelar daerah aman ini dikotori oleh ulah orang yang tidak bertanggungjawab yang menebar teror anak panah. Orang yang bermeuntal licik dan pengecut itu masih bergentanyangan dan semakin banyak menelan korban, terutama para pemuda.
Bahkan korban yang terakhir menimpa seorang pelajar kelas 1 SMA Syamsul Hadi dimana anak panah menancap di batang hidungnya dan nyaris mengenai mata kanan. Anak dari pedagang rokok itu terkena serangan anak panah pada Kamis malam (19/4/2018) sekitar pukul 23.00 wita di Jalan DR Cipto (depan Hotel Harapan Kelurahan Pekat) yang jaraknya tidak lebih 10 meter dari tempat orang tuanya berjualan rokok.
Baca juga : Anak Panah Nyaris Mengenai Mata Korban
Kondisi ini mengundang keprihatinan para pimpinan DPRD Kabupaten Sumbawa, diantaranya Arahman Alamudy dan Kamaluddin.
Kedua pimpinan dewan itu meminta masyarakat lebih meningkatkan kewaspadaan dan aparat penegak hukum diharap segera menyikapi kondisi tersebut. “Kalau melihat dari berita medsos (pulausumbawanews.net), apa yang terjadi itu kita minta kepada pihak yang berwajib untuk segera bertindak supaya ini tidak terjadi lagi. Artinya disikapi dengan tegas,’’ saran Wakil Ketua III DPRD Sumbawa – Kamaluddin kepada wartawan Selasa (24/4/2018).
Menurutnya, kejadian ini bagian dari teror terhadap masyarakat. “Kenapa dikatakan teror, bukan teroris. Karena kita tidak tahu orangnya. Inikan main sembunyi tangan. Bisa saja kita sedang berjalan terus kena,’’ ujarnya.
Untuk itu, pihak berwajib diharap segera dapat menyikapi dengan tegas persoalan ini. “Ini genting, tidak perlu ada wacana lagi. Polisi bisa bergerak langsung selidiki. Ini bagian dari teror. Tidak perlu polisi menunggu ada laporan, kalau ini memang fakta harus segera disikapi,’’ tandasnya.
Hal senada disampaikan Wakil Ketua I DPRD Sumbawa – Arahman Alamudy. Abi Mang sapaan akrabnya, mengaku khawatir kejadian ini dijadikan alat politik menjelang Pilkada NTB. “Yang kita khawatir, jangan sampai ini menjadi benih-benih konflik, apalagi ini kita sudah masuk dalam tahap Pilkada. Nanti ada dari pendukung salah satu Paslon itu, pas kena, jangan sampai nanti dipolitisir, seolah-olah pihak sebelah yang melakukan. Jadi dalam suasana ini, kondusifitas harus terjaga dengan baik,’’ papar Abi Abi Mang.
Ia mengaku percaya dengan profesionalisme polisi dalam menyikapi suatu persoalan. Sehingga Ia juga yakin polisi bisa mengungkap hal ini. “Kepada masyarakat kita harap terus waspada, artinya pada saat keluar rumah menggunakan kendaraan harus menggunakan helm. Juga jangan duduk-duduk di tempat gelap. Harus tetap waspada,’’ pungkasnya. (PSg)