Sumbawa, PSnews – Massa dari beberapa Kecamatan yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Lingkar Selatan (AMLS) turun ke jalan memadati ruas jalan Sumbawa – Bima Km 4 simpang Boak pada Selasa (12/12/2017). Mereka menuntut PT Sumbawa Juta Raya (SJR) dan PAMA yang beroperasi di wilayah Blok Pengulir Kecamatan Ropang dapat mengakomodir tenaga kerja lokal sesuai kesepakatan yang telah dibangun.
Dari pantauan di lapangan, aksi dimulai sekitar pukul 10.00 wita. Dimana massa yang tiba di Simpangan Boak langsung melakukan pemblokiran jalan. Massa juga melakukan sweeping terhadap truk-truk yang melintas, untuk memastikan barang bawaan menuju PTSJR dan PAMA. Massa juga melakukan konvoi di dalam Kota Sumbawa dan kembali lagi ke lokasi semula. Selama berjalannya aksi ini pun mendapat pengawalan dari aparat kepolisian.
Koordinator umum aksi – Yon Maryono dalam orasinya mengatakan, PT SJR dan PAMA lebih cendrung memilih tenaga luar dari pada tenaga lokal. Perusahaan dinilai melanggar janji yang sudah di sepakati dengan masyarakat. Atas hal ini pihaknya merasa didzolimi. Perusahaan tambang itu dinilai merekrut tenaga kerja dan sub kontraktor dari luar wilayah Sumbawa. Sehingga menyebabkan terjadinya kecemburuan sosial di tengah-tengah masyarakat. ‘’Kami tidak mau jadi pembantu di rumah kami sendiri. Kami minta kepada Bupati dan Kapolres Sumbawa agar segera menghentikan kegiatan eksplorasi perusahaan tersebut,’’ tukasnya.
Kemudian apabila persoalan ini lambat dindahkan oleh pihak perusahaan, AMLS berencana untuk mendatangi dan menduduki camp PT SJR di blok Pangulir Kecamatan Ropang dan menghentikan aktivitas perusahaan itu. ‘’Kalau pihak perusahaan tidak cepat mengambil keputusan atas persoalan ini, kami akan datang ke camp pada 16 Desember mendatang,’’ pungkasnya.
Setelah berorasi dan konvoi keliling kota Sumbawa, massa kemudian membubarkan diri dengan tertib dititik awal Km 4 Simpang Boak sekitar pukul 13.20 Wita. (PSg)