Kota Bima, PSnews – Wakil Gubernur NTB, Muh. Amin, SH. M.Si meninjau daerah aliran sungai (DAS) Padolo Kota Bima, Senin (05/06/2017). Didampingi sejumlah kepala SKPD, Wagub ingin melihat dari dekat apakah proses pengerjaan sudah dilakukan dengan baik serta mengindentifikasi kendala yang masih dihadapi untuk menyelesaikan perbaikannya. Pada saat itu Wagub meminta kepada instansi dan aparatur terkait agar mempercepat proses pembangunannya serta terus berkoordinasi dan bersinergi untuk mengatasi kendala yang masih dihadapi di lapangan.
Peninjauan diawali dari jembatan Kodo, Kecamatan Rasana’E Timur. Di lokasi tersebut, Wagub mendapat penjelasan dari Kepala Balai Wilayah Sungai NTB, Asdin Julaidi bahwa jembatan tersebut masih dalam tahap pengerjaan. Sehingga, butuh waktu untuk menyelesaikan pengerjaan jembatan tersebut.
Sebagaimana diketahui, jembatan Kodo mengalami kerusakan parah setelah diterjang banjir bandang yang melanda Kota Bima 21 dan 23 Desember tahun lalu. Hal ini menyebabkan putusnya jalan jalur dari Kota Bima menuju Kabupaten Bima. Untuk menghubungkan kedua wilayah tersebut, pemerintah selama telah membangun jembatan non permanen.
Peninjauan kemudian dilanjutkan menyusuri Wilayah Sungai Padolo yang masih dalam tahap pembangunan dan pembenahan. Di Jembatan Rabadompu, Wagub meninjau bantaran sungai yang belum dan yang sudah dipasang bronjong. Panjang Sungai Padolo dari hulu ke hilir sekitar 22 km. Namun dari panjang tersebut, yang sudah dikerjakan baru sekitar 5 km. Tetapi tidak semua 22 km tersebut harus dibenahi. Anggaran yang sudah dialokasikan untuk pengerjaan tersebut sekitar 50 miliar rupiah.
Usai peninjauan di bagian hulu, rombongan bergerak ke hilir sungai Padolo. Di lokasi tersebut, Wagub mendapat penjelasan terkait kendala pembenahan sungai tersebut, yaitu pembebasan lahan. Saat ini menurut Asdin Julaidi, masih tahap negosiasi antara masyarakat dengan pemerintah Kota Bima. Terutama tanah dan rumah masyarakat yang menjurus ke sungai. Ia berharap hal tersebut dapat diselesaikan dalam waktu dekat oleh Pemerintah Kota Bima. “Pada prinsipnya, kami siap mengerjakan ini semua,” tandasnya.
Peninjaun aliran sungai tersebut dimaksudkan untuk memastikan pembenahan sungai itu sudah dilakukan. Wagub meminta, bantaran sungai yang belum dipasang bronjong atau beton dapat diselesaikan dengan cepat agar tidak lagi berdampak pada meluapnya air ke pemukiman warga.
Wagub kemudian meninjau SMK PP Provinsi NTB yang ada di Kota Bima. Wagub dan rombongan disambut Kepala sekolah setempat, Drs. Abdul Jalal beserta seluruh dewan guru. SMK PP merupakan salah satu sekolah terdampak banjir bandang Kota Bima. Sejumlah fasilitas rusak berat, bahkan hanyut terbawa banjir. Karena itu, Abdul Jalal meminta dukungan pemerintah provinsi NTB untuk mengalokasikan anggaran guna rehabilitasi sekolah pertanian dan peternakan tersebut.
Wagub menyampaikan, sekolah tersebut perlu mendapat dukungan anggaran, khususnya untuk asrama siswa dan fasilitas belajar-mengajar. Sebagai sekolah yang akan melahirkan praktisi dan pelaku pertanian dan peternakan, Wagub berjanji akan berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk memperoleh dukungan dana tersebut. Bahkan, Wagub meminta kepala SKPD terkait untuk mengalokasikannya dalam RAPBD Perubahan tahun 2017. “Karenanya, saya meminta keluarga besar SMK PP untuk tetap semangat mendidik dan mengajar siswa, di tengah kendala yang dihadapi saat ini,” pungkasnya. (PSbo)