Banjir di Bima Mereda, Pengungsi 104.378 Jiwa

Bima, PSnews  – Banjir bandang yang terjadi sebanyak dua kali di Kota Bima telah meluluh-lantakkan sejumlah infrastruktur seperti jembatan, jalan raya dan beberapa fasilitas umum lainnya. Selain itu banjir dengan luapan air setinggi 1-3 meter tersebut telah merendam ribuan rumah warga pada Rabu (21/12/16) dan Jumat (23/12/2016).

Warga mengungsi di tempat yang aman

Ribuan masyarakat mengungsi ke tempat yang lebih aman. Masyarakat yang awalnya sudah kembali ke rumah dari pengungsian kembali mengungsi karena adanya banjir susulan pada Jumat siang. Akses komunikasi dan suplai listrik mati di Kota Bima. Akses transportasi terputus dan aktivitas ekonomi lumpuh. Perkantoran dan sekolah diliburkan. Kini banjir mulai reda.

Suasana rumah warga pasca banjir

Kepala BPBD Provinsi Nusa Tenggara Barat, Mohammad Rum, telah melaporkan kepada Kepala BNPB perkembangan penanganan banjir. Dampak banjir di Kota Bima menimpa warga di 5 kecamatan (33 kelurahan) dan 104.378 jiwa mengungsi.

Warga mulai berbenah

Wilayah terdampak meliputi :

  1. Kecamatan Rasanae Timur (4 kelurahan) penduduk terdampak 3.581 jiwa, mengungsi 3.581 jiwa,
  2. Kecamatan Mpuda (9 kelurahan) penduduk terdampak 30.078 jiwa, mengungsi 29.553 jiwa,
  3. Kecamatan Raba (10 kelurahan) penduduk terdampak 19.955 jiwa, mengunsgsi 19.705 jiwa,
  4. Kecamatan Rasanae  Barat (6 kelurahan) penduduk terdampak 33.492 jiwa,  mengungsi 32.892 jiwa,
  5. Kecamatan  Asakota ( 4 kelurahan) peduduk terdampak 18.648 jiwa, mengungsi 18.648 jiwa.
Puskesmas pun terendam air

“Saat ini sebagian banjir telah surut. Hanya menyisakan genangan dan lumpur. Sebagian besar pengungsi telah kembali pulang ke rumahnya masing-masing. Perkantoran dan sekolah diliburkan. Aktivitas pasar umum belum ada yang buka karena juga ikut terendam banjir. Listrik PLN masih padam dan jaringan komunikasi juga belum pulih. Kondisi ini juga menjadi kendala dalam penanganan. Pendataan terus dilakukan,” papar Mohammad Rum.

Suasana kota pasca banjir

Hingga saat ini tidak ada laporan korban jiwa dan hilang akibat banjir.
Fasilitas kesehatan yang rusak meliputi, 4 Puskesmas, 29 Puskesmas pembantu, 29 Polindes dan 1 kantor Labkesda.
Obat-obatan dan sarana medis ikut terendam banjir sehingga diperlukan bantuan obat-obatan dan tenaga medis.
Upaya penanganan darurat banjir terus dilakukan oleh BPBD, BNPB, TNI, Polri, Basarnas, Kemenkes, Kemensos, Kemen PU Pera, Tagana, SKPD Kota Bima, NGO, dunia usaha, relawan seperti dari PKPU, Dompet Dhuafa, Rumah Zakat, Senkom Polri dan lainnya. Masa tanggap darurat ditetapkan selama 14 hari yaitu 22/12/2016 hingga 4/1/2017.

Kondisi Bima pasca banjir

Distribusi bantuan pangan disalurkan melalui kelurahan. Telah dibuka dapur umum lapangan di 4 lokasi oleh TNI, BPBD dan Tagana, dan rencana akan dibuka dapur umum lapangan di 2 lokasi oleh PMI. BPBD Provinsi NTB telah memberikan bantuan pangan 3 truk dan 1 paket obat untuk korban banjir. BPBD Kabupaten Dompu memberikan bantuan logistik 1 truk. BPBD Kabupaten. Sumbawa Barat mengirim bantuan logistik 2 truk. Pemda Provinsi NTB memberikan bantuan Rp 4,2 milyar untuk difokuskan pada bantuan pangan dan logistik. PMI, NGO dan relawan juga telah mendistribusikan bantuan kepada masyarakat.
BNPB terus mengirimkan bantuan ke Kota Bima. Kepala BNPB, Willem Rampangilei telah memerintahkan Deputi Logistik dan Peralatan BNPB untuk segera mengirim bantuan yang diperlukan BPBD.
“Tim Reaksi Cepat BNPB yang sudah ada di Kota Bima agar menghitung berapa kebutuhan logistik dan peralatan disana. Perkuat terus BPBD. Jangan sampai ada masyarakat yang kekurangan dan tidak mendapatkan bantuan,” kata Willem Rampangilei.

Kebutuhan mendesak saat ini adalah makanan siap saji, permakanan, sandang, air bersih, terpal, tikar, selimut, obat-obatan, sarung, mukena, alat-alat kebersihan rumah tangga, dan lainnya. (PSbo)

Berita Terkait : 

Komentar

comments

Shares

Related posts

Leave a Comment