Mahasiswa UTS Perkenalkan Pupuk EM4 pada Petani Desa Jorok

Sumbawa, PSnews – Mahasiswa Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) memperkenalkan Pupuk Organik Cair EM4 (Effective Microorganism 4) kepada para petani di Desa Jorok, Kecamatan Unter Iwis. Pupuk tersebut merupakan salah satu teknologi tepat guna hasil karya mahasiswa UTS yang tergabung dalam Kelompok 3 KKN Follow Up.

Mahasiswa UTS peragakan cara membuat pupuk EM4

Ketua kelompok KKN UTS angkatan I, Eko Supriyanto SPd menjelaskan, pupuk EM4 yang diperkenalkan ini merupakan pupuk organik dengan kumpulan bakteri fermentasi bahan organik yang berfungsi sebagai penyubur tanah, menyehatkan tanaman, memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah, meningkatkan produksi tanaman dan menjaga kestabilan produksi, menyediakan unsur hara yang dibutuhkan tanaman, meningkatkan keragaman mikroba yang menguntungkan untuk tanah.
Demonstrasi pembuatan pupuk EM4 ini, dihadiri Kepala Desa Jorok, Sekretaris Desa Jorok, perwakilan kelompok tani, perangkat Desa Jorok, Kepala Dusun, Bhabinkamtibmas dan tokoh masyarakat setempat.
Mahasiswa KKN UTS memaparkan kelebihan penggunaan pupuk EM4 dibandingkan dengan pupuk sintetik yang telah banyak tersebar di pasaran, sekaligus melakukan demonstrasi proses pembuatan pupuk organik cair ini. Hal ini dikarenakan pupuk organik EM4 memiliki kelebihan yang ramah lingkungan. “Selain itu penggunaan pupuk EM4 dapat dikembangkan untuk pembuat kompos, pupuk cair organik, obat-obatan organik maupun fermentasi,” terang Eko.

Pada kesempatan tersebut, Para peserta yang hadir khususnya petani memberikan tanggapan positif dan pemintaan yang tinggi terhadap pupuk EM4 ini dilihat dari antusiasnya petani mengajukan banyak pertanyaan selama proses demonstrasi. Para petani tertarik dengan pupuk ini karena mudah dibuat dan bahan pembuatannya mudah didapatkan yaitu termasuk diantaranya limbah-limbah rumah tangga seperti nasi basi dan sayur-sayuran bekas.

Di tempat yang sama, Rian Adha Ardinata selaku penanggung jawab program mengatakan kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan yang akan menjadi gebrakan baru untuk perlahan-lahan mengubah pola pikir masyarakat dalam ketergantungan terhadap pupuk sintetik, yang hingga saat ini pun persediaannya seringkali terbatas. Dengan demikian para petani dapat berkreasi sendiri dalam pembuatan pupuk organik sebagai pengganti pupuk sintetik yang terdapat di pasaran.

Petani setempat berharap agar kegiatan seperti pelatihan pembuatan pupuk ini dapat dilaksanakan secara rutin. Hal ini dianggap penting untuk meningkatkan kemampuan petani, terlebih Desa Jorok merupakan salah satu desa yang memiliki kualitas pertanian yang baik dan modern. (PSj)

Komentar

comments

Shares

Related posts

Leave a Comment