Sumbawa, PSnews – Kegiatan tahunan Festival Moyo di Kabupaten Sumbawa dinilai belum memperlihatkan kemajuan bagi peningkatan jumlah kunjungan wisatawan ke Sumbawa. Kondisi ini mengundang sorotan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sumbawa Kamaluddin.
“Saya memberi apresiasi atas terlaksananya kegiatan tersebut. Tapi masih perlu dilakukan evauasi dan pembenahan kembali,” kritik Kamaluddin yang ditemui Pulau Sumbawa News Jumat (17/6/2016).
Dia yang juga sebagai koordinator Komisi IV DPRD Sumbawa yang membidangi pariwisata menyarankan Pemda agar memiliki terobosan baru dan lebih baik dalam menjalankan event Festival Moyo. Artinya, jika salah satu item kegiatan dalam Festival Moyo tidak ada timbal balik atau membawa dampak yang besar bagi pemasukan daerah serta peningkatan jumlah pengunjung pariwisata ke Sumbawa, maka perlu diganti dengan item lainnya yang dinilai dapat membawa dampak lebih besar.
Kamal mencontohkan dari hasil kunjungan kerjanya bersama Komisi IV beberapa waktu lalu ke Kota Bandung. Dimana pemerintah setempat 75 persen APBDnya berasal dari sektor pariwisata. Dalam menjalankan program pariwisata, Bandung menggunakan konsep Tiga F (Festival, Food dan Fashion), yang melibatkan semua pihak seperti, masyarakat, swasta, serta komunitas yang ada. Event festival yang digelar di sana berlangsung sepanjang tahun, dengan mengatur waktu pelaksanaan masing-masing kegiatan. Artinya, dalam satu tahun kegiatan tidak dilakukan sekaligus, tapi bertahap setiap bulannya. Misalnya pada bulan pertama komunitas sepeda dan sepeda motor dan mobil mengelar lomba dan bulan kedua dilanjutkan oleh komunitas fashion dengan mengelar berbagai kegiatan pentas seni seperti, pawai budaya pentas tari dan yang lainnya. Demikian juga komunitas-komunitas yang lainnya akan mengelar festival juga pada bulan-bulan berikutnya. “Kami harap Pemda Sumbawa bisa lebih jeli menata kegiatan di Festival Moyo ini,’’ harapnya. (PSg)