Sumbawa, PSnews – Doctor Childrens Fund (DCF) PT Newmont Nusa Tenggara (PTNNT) Batu Hijau bekerjasama dengan Dinas Kesehatan (Dikes) Kabupaten Sumbawa kembali menggelar kegiatan sosial di bidang kesehatan. Setelah beberapa kali menggelar operasi bibir sumbing, kini lembaga non profit yang diinisiasi karyawan PTNNT ini melaksanakan kegiatan Operasi Katarak Gratis.
Kegiatan tersebut digelar mengingat tingginya angka penderita katarak di Kabupaten Sumbawa. Selain operasi, kegiatan yang berlangsung dari tanggal 25 hingga 29 April ini menyediakan 1.500 kacamata untuk dibagikan secara gratis kepada masyarakat yang mengalami permasalahan dalam penglihatan.
Chief Fire and Rescue PTNNT, Syafwanuddin yang dikonfirmasi Rabu (27/4), Operasi Katarak Gratis ini melibatkan 6 dokter spesialis mata dari Klinik Mata Tritya Surabaya yang dibantu 10 paramedis. Operasi ini menargetkan 400 pasien terdiri dari 300 katarak dan 100 PTG (petrygium). Dalam memobilisasi penderita katarak, pihaknya bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Sumbawa yang kemudian bersurat ke semua puskesmas dari Tarano hingga Alas Barat. Para pendaftar discreening di puskesmas dan selanjutnya discrening ulang para pra operasi di RSMA. Namun upaya melalui puskesmas masih belum maksimal sehingga DCF dan PTNNT merangsang para pendaftar dengan pembagian kacamata gratis. Ketika mereka ingin mendapatkan kacamata, petugas mengawalinya dengan pemeriksaan mata. Ketika hasilnya katarak, langsung diarahkan untuk dioperasi. Jika tidak dan hanya gangguan kecil, akan diberikan kacamata sesuai dengan ukuran.
Wawan—akrab Ia disapa yang didampingi Ari Burhanuddin dari Departemen Komunikasi PTNNT, mengatakan, operasi katarak saat ini lebih unik dan mudah dari operasi katarak pada tahun-tahun sebelumnya. Sebab operasi tersebut didukung peralatan baru yang lebih canggih yakni Feco. Dengan alat ini selaput putih yang menutup permukaan dan berada di dalam bola mata, disedot. Tentunya waktu yang dibutuhkan berlangsung cepat. Untuk pasien operasi hanya membutuhkan waktu 15 menit, sedangkan pasien PTG hanya 1-2 menit. Dengan alat ini juga robekan akibat operasi sangat kecil sekitar 2,7 mili. Meski demikian operasi ini masih menggunakan system manual khusus untuk katarak yang sudah mengeras karena penanganannya tidak bisa menggunakan system sedot melainkan pembedahan. Ia berharap operasi ini berjalan lancar dan mampu meminimalisir angka penderita katarak di Kabupaten Sumbawa yang mencapai 1 persen dari jumlah penduduk. “Sejak Tahun 2011, kami sudah mengoperasi sekitar 960 penderita mata dan kini sudah mencapai target 1000 orang, sedangkan untuk pembagian kacamata sudah 5.000 buah,” demikian Wawan. (PSa)