Temui Kapolres, MUI Sumbawa Sampaikan Persoalan Umat

Sumbawa, PSnews – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Sumbawa, yang diketuai Drs. H. Nadi Husain, menyempatkan diri menemui Kapolres Sumbawa, AKBP Muhammad, S.Ik., di ruang kerjanya, Selasa (05/01/2016). 
Dalam pertemuan tersebut, sejumlah persoalan umat disampaikan oleh para pengurus MUI. Diantaranya mengenai penegakan hukum terkait peredaran minuman keras (miras), HUT Sumbawa yang rawan konflik SARA, rencana pembangunan Islamic Center, trend konvoi kendaraan dan corat-coret baju oleh para pelajar SMA sederajat ketika dinyatakan lulus dan rencana MUI Sumbawa untuk melakukan pendekatan kultural terhadap para pekerja hiburan malam (Café, red) di sekitar dusun Empan, Desa Labuhan Badas, Kecamatan Labuhan Badas.

Ustad Faisal SalimSekretaris Umum MUI Sumbawa, Ustad Faisal Salim, ditemui usai pertemuan tersebut, menyampaikan, tujuan kedatangan MUI ke Kapolres tidak lain sebagai bentuk silaturrahim dan menyampaikan terimakasih termasuk evaluasi keamanan selama kepemimpinan Kapolres.

“Kami melihat Kapolres begitu intens mendukung program pemerintah di bidang keamanan. Sehingga kami mendukung upaya yang dilakukan beliau. Terutama masalah terompet, dimana Kapolres begitu sigap dalam mengantisipasi gejolak lebih awal, ini yang kita apresiasi dengan Kapolres yang begitu tanggap,” kata Faisal.

Menyinggung peredaran miras dengan adanya Perda yang mengatur peredaran miras, MUI kata Faisal Salim, memohon agar Polres menegakan Perda tersebut. Oleh Kapolres telah dilaporkan bahwa telah mengamankan beberapa jenis dan jumlah miras yang banyak. Rencananya akan dimusnahkan dalam waktu dekat.

Faisal mengemukakan, pihaknya juga menyampaikan rencana pemanfaatan gedung kantor Arpusda yang akan dikembalikan fungsinya sebagai secretariat MUI. Rencananya di lokasi tersebut akan dibangun Islamic Center sebagai pusat kajian islam oleh para generasi muda khususnya. Tidak hanya itu, namun juga akan dijadikan sebagai secretariat bersama Ormas Islam yang selama ini belum semuanya memiliki kantor. Sedangkan kantor Arpusda akan direlokasi ke tempat lain.

Kurangnya jam mata pelajaran agama di sekolah, Islamic Center lah nantinya yang akan dijadikan sebagai solusi untuk belajar ilmu agama lebih mendalam.

“Selama ini ormas Islam menggunakan kantor berjalan. Di mana ada ketuanya di situ kantornya. Ini kan tidak baik untuk ormas Islam di tengah kehidupan masyarakat,” ujarnya.

Dengan kedatangan ke Kapolres, MUI berharap jelas Faisal Salim, terhadap kondisi keamanan khususnya keberadaan hiburan malam atau café bahwa harus ada kejelasan oleh pemerintah terhadap perijinan usaha hiburan malam tersebut.

Dengan adanya Bupati baru nantinya sambung Faisal, pihaknya akan langsung bertindak untuk bertemu Bupati untuk menyampaikan keluh kesal dalam pembinaan umat agar masyarakat benar-benar terarah.

Kapolres Sumbawa, AKBP Muhammad, S.Ik., menyampaikan, terkait kedatangan MUI sebenarnya sudah menjadi tugas pihaknya sebagai penegak hokum pemelihara kantibmas. Dalam hal ini tidak hanya bersama MUI, tapi juga dengan ormas maupun LSM lain.

“Memang kita membicarakan bagaimana terus membina masyarakat, terutama generasi muda yang harus banyak disentuh. Tadi juga kita banyak menerima masukan terkait dengan pembinaan remaja,” kata Kapolres.

Hal lain kata Kapolres, juga membahas rencana tahun 2016 dalam hal menjaga keamanan masyarakat dan tidak menimbulkan konflik. Apalagi Januari 2016 menjelang hari ulang tahun Kabupaten Sumbawa yang diketahui adanya trauma masyarakat Sumbawa yang harus diminimalisir, antisipasi dan waspadai jangan sampai ada niatan provokator untuk mengacaukan Kabupaten Sumbawa.

“Kami mengapresiasi dan berterimakasih kepada MUI dan jajarannya yang telah bersilaturrahmi kepada kami,” kata Kapolres. (PSb)

Komentar

comments

Shares

Related posts

Leave a Comment