Ketua DPRD Sumbawa Tekankan Keberpihakan terhadap Produk Lokal

Sumbawa, pulausumbawanews.net – Keberpihakan dalam pengembangan segala potensi sumberdaya alam (SDA) dan produk kreatif masyarakat sangat penting untuk keberlanjutan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan pengembangan pariwisata di Kabupaten Sumbawa.
Demikian pesan Ketua DPRD Kabupaten Sumbawa Abdul Rafiq saat berkunjung ke salah satu UMKM di Desa Merente Kecamatan Alas dan kunjungan sebelumnya di Desa Wisata Semongkat Batulanteh. “Pariwisata Sumbawa yang berbasis pada kearifan budaya lokal termasuk budidaya pertanian dan lebih -lebih Kabupaten Sumbawa sebagai daerah tujuan sport tourism tahun 2022 hingga beberapa tahun kedepan sangat potensial diarahkan pada pengembangan agrowisata,” ucapnya.

Model pengembangan agrowisata menjadi salah satu strategi inovasi yang berupaya mengintegrasikan sektor pertanian dan pariwisata. Setelah berkunjung ke dua lokasi yang berbeda yakni Desa Semongkat Batulanteh dan Desa Marente Kecamatan Alas, lanjut Rafiq telah memberikan inspirasi bagi dirinya untuk berpikir dan berbuat terhadap pentingnya keberpihakan dan peran multi pihak dalam pengembangan agrowisata berbasis masyarakat demi keberlanjutan kedua sektor tersebut di Sumbawa.

Pada dua destinasi wisata berbasis masyarakat di Semongkat dan Marente, Rafiq menyebutkan ada produk yang sangat menarik dan dapat dipasarkan di market modern maupun ekspor seperti kopi organik, kopi luwak liar, kopi rempah rempah dan madu asli Sumbawa.

Produk tersebut hadir atas keberhasilan pemberdayaan sebelumnya yang bermitra dengan salah satu BUMN (PLN) dan melibatkan multi pihak selama satu dekade terakhir. “Kami melihat keberhasilan model kemitraan pengembangan produk dan mengembangkan agrowisata berbasis masyarakat terlihat dari besarnya manfaat sosial, ekonomi dan lingkungan yang diterima langsung oleh masyarakat lokal secara kontinu,” bebernya.

Rafiq berharap dengan keberadaan toko modern di Kabupaten Sumbawa baik yang berjejaring maupun yang konvensional, dapat mengakomodir produk-produk lokal Sumbawa. Menurutnya, bila dari sisi kualitas produk, kemasan produk dan harga dapat bersaing dengan produk lainnya. “Saya rasa tidak kalah dengan produk pabrikan atau produl dari luar sana, ungkap politisi PDI Perjuangan ini.

Jika dilihat barang-barang dagangan di rak-rak toko berjejaring saat ini, masih relatif kecil yang berasal dari produk lokal Sumbawa. “Saya kira masih sangat minim. Padahal kita telah membuat regulasi terkait dengan toko swalayan dan juga perlindungan produk lokal yang memberikan ruang bagi UMKM kita untuk maju dan tampil di etalase toko swalayan tersebut,” paparnya.

Mestinya, lanjut Rafiq, toko berjejaring yang berinvestasi di Kabupaten Sumbawa itu perlu memperhatikan kondisi daerah. “Jika mereka belum mengakomodir, atas alasan apa ? Dan bagaimana standar maupun SOPnya? Kalau bukan kita yang perjuangkan, maka siapa lagi? Pemda perlu memberikan attensi terhadap hal ini,” tandasnya.

Menurutnya, hal ini sangat penting dikembangakan karena banyak desa di Kabupaten Sumbawa yang memiliki potensi produk unggulan. Begitu pula didukung oleh kondisi alam yang bagus untuk menjadi agrowisata yang memadukan pertanian dengan pariwisata menjadi sepasang sektor ekonomi yang harmonis di Sumbawa. “Seperti yang kami lakukan hari ini, memetik kopi organik di Dusun Matemega Desa Merente Kecamatan Alas, sangat menyenangkan. Sensasi rekreasinya dapat, dan menikmati kopi robusta Matemega dengan brand Kawa Desa dengan rasanya yang legit manis kayak coklat juga dapat,” ujarnya.

Lebih lanjut dijelaskan, bahwa kopi organik merupakan sistem budidaya tanaman kopi yang bebas bahan kimia sintetis seperti pupuk kimia pabrik dan pestisida, maupun herbisida, masyarakat membudidayakannya secara alami. “Waktu panen juga dilakukan dengan cara memetik cerry kopi yang sudah merah. Jadi yang tidak merah, tidak akan ikut di dalam pengemasan kopi, sehingga kualitas kopi tetap terjaga,” urainya. (PSruf)

Komentar

comments

Shares

Related posts

Leave a Comment