Sumbawa, PSnews – Bupati Sumbawa – HM Husni Djibril menegaskan, perencanaan pembangunan diminta tidak berorientasi proyek, yang hanya didasari oleh motif-motif mencari keuntungan, yakni membuat proyek untuk mendapatkan tambahan income bagi pribadi atau kelompok tertentu.
”Pemerintah dan masyarakat harus memahami alur berpikir logis sebuah perencanaan pembangunan. Pikiran yang cenderung berorientasi proyek, yang hanya didasari oleh motif-motif mencari keuntungan itu harus dibuang jauh-jauh,” pinta Bupati kepada jajarannya saat Rekor Persiapan Musrenbang tingkat Kecamatan tahun 2018 di aula Madilaoe SDT lantai III kantor Bupati Sumbawa Rabu (14/2/2018).
Dijelaskan, rencana pembangunan di tingkat kecamatan maupun desa dan kelurahan agar benar-benar menyentuh kebutuhan riil masyarakat, bukan didominasi oleh keinginan camat, lurah ataupun kepala desa. Dicontohkan satu kasus di sebuah desa untuk menjadi bahan instrospeksi, di mana pada saat menyusun rencana pembangunan desa, pemerintah desa setempat mengidentifikasi bahwa rendahnya pengetahuan masyarakat disebabkan tidak adanya fasilitas sumber bacaan di wilayah itu.
Sebagai solusinya, lanjut Bupati, mereka kemudian mengusulkan untuk dibangunkan “gedung perpustakaan”. Ternyata setelah gedung perpustakaan dibangun, sampai beberapa tahun berikutnya perpustakaan tersebut tidak pernah berfungsi, bahkan kemudian dijadikan posko pemilu. ”Hal itu terjadi karena pemerintah desa setempat hanya berpikir soal membangun gedung, tetapi tidak berpikir dan mengusulkan bagaimana menyediakan buku bacaan, bagaimana kepengurusan atau pengelolaan perpustakaan, bagaimana meningkatkan kesadaran masyarakat untuk datang ke perpustakaan, dan lain-lain,” tukasnya.
Bupati juga menekankan agar perencanaan pembangunan daerah harus diprioritaskan untuk pelaksanaan program dan kegiatan yang bersifat lebih mendesak, dengan sasaran penerima manfaat yang lebih luas, sehingga benar-benar memberikan dampak yang besar bagi seluruh masyarakat. Termasuk prioritas pembangunan yang akan dilaksanakan harus lebih difokuskan untuk pembangunan pada sektor SDM dan kelembagaannya, perekonomian (terutama penciptaan wirausahawan baru serta inisiasi industrialisasi produk unggulan daerah), pembangunan sosial budaya, termasuk di dalamnya pendidikan, kesehatan dan kepariwisataan, pembangunan infrastruktur wilayah, serta pelestarian lingkungan hidup, dengan tetap mempertimbangkan kemampuan sumber daya yang dimiliki, baik sumber daya manusia maupun anggaran.
Sebelumnya, Kadis DPMD melalui Kabid Pemerintahan Desa – M. Nur mengungkapkan peserta Rakor terdiri dari Camat dan Kasi Ekbang Se-Kabupaten Sumbawa serta Tim Pengarah Musrenbang Kecamatan Tahun 2018. Adapun pelaksanaan Rakor dimaksudkan untuk memberikan pemahaman secara umum tentang mekanisme penyelenggaraan Musrenbang Desa/Kelurahan dan Kecamatan sehingga terbangun persepsi yang sama antar unsur penyelenggara Musrenbang Desa/Kelurahan dan Kecamatan. (PSg)