OPD Jangan Lelet, Evaluasi Triwulan Kedua Segera Dilaksanakan

Sumbawa, PSnews – Pemkab Sumbawa segera menggelar rapat evaluasi anggaran triwulan kedua tahun 2017. Agar di bulan-bulan berikutnya tidak ada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang lelet, maka seluruh instansi daerah diminta bergerak.

Demikian ditegaskan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Sumbawa – Didi Darsani yang ditemui wartawan media ini Selasa (4/7/2017). Pihaknya akan terus menggenjot program yang telah ditentukan karena sejauh ini diketahui masih ada paket proyek yang gagal tender. Selain itu juga masih ditemukan adanya dokumen yang diajukan OPD harus dikembalikan untuk diperbaiki. “Semua kita genjot, terutama yang kita nilai masih bermasalah. Artinya ada dokumen dari OPD yang harus dikembalikan untuk diperbaiki, ada yang diulang tendernya,’’ tuturnya.

Pasca lebaran ini, pihaknya meminta semua OPD harus terus bergerak. Jangan sampai terjadi masalah seperti tahun sebelumnya, dimana ada sanksi yang diberikan Pemerintah Pusat kepada daerah berupa pemotngan DAU, karena dianggap tidak mampu mengerjakan atau mengeksekusi anggaran. “Untuk evaluasi anggaran triwulan kedua sedang direkap hasilnya. Dari pantauan terakhir kemarin memang masih di bawah target. Ini yang terus kita genjot untuk bulan-bulan berikutnya,’’ ujarnya.

Sementara Kabag Layanan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LPBJP) Setda Sumbawa – A Malik mengungkapkan, target didalam rencana umum pengadaan ada 113 paket yang harus dilelang dalam tahun ini. Yang sudah masuk dokumen ke LPBJP hingga Senin kemarin baru 81 paket dan yang sudah ada pemenangnya 51 paket dari 80 yang sudah berproses. Pihaknya berharap seluruh OPD yang belum memasukkan dokumen ke LPBJP agar segera melakukan, untuk kemudian diproses tender. Apalagi ini sudah memasuki bulan Juli, maka memasukkan dokumen harus dilakukan. Meski begitu, pihaknya memberikan batas waktu sampai bulan Agustus mendatang. ‘’Harapan kita jangan sampai tender untuk fisik itu keluar dari Agustus. Kalau keluar dari itu risikonya tinggi. Saya harap bulan Juli dan Agustus itu tuntas untuk tender fisik, karena ini agar rumit,’’ tandasnya.

Ia mencontohkan untuk pembangunan dermaga Sebotok yang hingga kini dokumen dari Dinas Perhubungan Sumbawa belum juga dimasukkan. Pihaknya berharap ini segera dilakukan, sebab akan banyak risiko kalau ini sampai terlambat. ‘’Contoh dermaga Sebotok saya harap masuk Juli ini, sehingga Agustus sudah mulai bekerja. Kalau masuk Agustus, maka empat bulan waktu bekerja dan itu banyak risiko yang dihadapi. Sehingga khusus untuk dermaga Sebotok saya harap dokumennya sudah masuk, kalau bisa dalam mingu ini. Staf saya sudah kesana untuk menanyakan itu. Karena kita khawatirkan hal-hal seperti itu,’’ pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, tahun ini Pemkab Sumbawa hanya membangun satu dermaga di Kecamatan Labuhan Badas yakni dermaga Sebotok, sementara untuk dermaga Medang akan dilakukan tahun 2018 mendatang. Padahal rencana anggaran yang dikucurkan Kementerian PDT sekitar Rp 9,7 miliar untuk dua dermaga dimaksud. Namun dalam perencanaan pembangunan ternyata anggaran untuk membangun dermaga Sebotok saja bisa mencapai Rp 18 miliar, dengan model dermaga besar seperti pelabuhan yang disandari kapal Ferry. Terhadap hal itu, beberapa waktu lalu Bappeda Sumbawa telah menemui pihak Kementerian PDT untuk mengkomunikasikan masalah tersebut. Dan disampaikan kalau Sumbawa akan fokus untuk mengerjakan pembangunan dermaga Sebotok terlebih dahulu dengan anggaran yang ada. Karena ada perubahan rencana, maka Dinas Perhubungan pun menyusun dokumen ulang untuk dermaga Sebotok. (PSg)

Komentar

comments

Shares

Related posts

Leave a Comment