Sumbawa, PSnews – Sebanyak lima paket baik itu pengadaan barang maupun fisik di Kabupaten Sumbawa terjadi gagal tender. Alasannya ada paket yang tidak sesuai spesifikasi dan ada pula yang tidak ada rekanan yang mengajukan penawaran ke Bagian Layanan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LPBJP) Setda Sumbawa.
Demikian diungkapkan Kabag LPBJP – A Malik kepada wartawan Senin (3/7/2017). Adapun paket yang gagal tender yakni pengadaan bibit cabai besar dan bibit cabai rawit di Dinas Pertanian Sumbawa. Saat ini sudah dalam proses lelang yang keempat kalinya. Dimana pada tiga kali lelang awal sempat gagal. Pada lelang pertama terjadi kegagalan karena ada spesifikasi yang harus dirubah, sebab bibit yang dimaksud tidak ada dipasaran. Begitu pula tender kedua dan ketiga speknya sudah diperbaiki dan sudah siap ada dipasaran, tapi penyedia (rekanan) melakukan penawaran tidak sesuai dengan spek yang diinginkan. Sehingga ketika itu diloloskan, dikhawatirkan bibit cabai yang diharapkan oleh PPK tidak sesuai dengan keinginan, sehingga paket tersebut bisa menyalahi spesifikasi. ‘’Sekarang sedang berjalan tender yang keempat, anggaranya Rp 1 miliar lebih. Untuk gagal yang ketiga dan lelang yang keempat, kami sudah berkoordinasi dengan TP4D, dan kami sudah rapat di kantor Kejaksaan terkait hal ini,’’ ujarnya.
Selanjutnya terjadi juga gagal tender pada pengadaan kapal dengan spesifikasi 3 GT di Dinas Kelautan dan Perikanan, nilainya sekitar Rp 400 juta. Hal ini sudah mengalami satu kali gagal tender, disebabkan hanya satu penyedia yang memasukkan penawaran.
Kemudian paket yang gagal tender lagi adalah instalasi pengolahan air limbah (IPAL) di RPH di Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, dengan nilainya sekitar Rp 400 juta. Kendalanya dalam paket tersebut yakni penawaran yang diajukan rekanan berdeba dengan yang diinginkan Dinas. Diperkirakan penyedia tidak benar-benar membaca instruksi dalam dokumen yang disediakan. ‘’Harapan saya kepada penyedia tolong betul-betul membaca instruksi didalam dokumen itu, jangan hanya melihat dokumen termasuk instruksinya itu saja. Sehingga disini menurut kami penyedia itu kurang membaca dan pahami apa yang kami inginkan,’’ tandasnya.
Termasuk pembangunan ruas jalan Batu Dulang – Tepal di Kecamatan Batu Lanteh yang juga gagal. Nilai dari paket ini sekitar Rp 12,5 miliar. Alasannya gagal Karena tidak ada rekanan yang mengajukan penawaran. ‘’Itu ada yang mendaftar, tapi tidak ada yang mengajukan penawaran,’’ pungkasnya. (PSg)