Penyaluran Beras Sejahtera Tahap Pertama tahun 2017 Molor
Sumbawa, PSnews – Pendistribusian beras sejahtera (Rastra) untuk tahap pertama tahun 2017 di Kabupaten Sumbawa mengalami keterlambatan. Menyusul adanya peningkatan Rumah Tangga Sasaran (RTS) penerima Rastra ditahun ini. Sehingga data tersebut harus betul-betul disesuaikan, agar tidak terjadi kesalahan.
Demikian disampaikan Kabag Ekonomi Setda Sumbawa – Irawan Subekti dalam laporannya pada kegiatan Sosialisasi Penyaluran Rastra Tahun 2017 di aula Madilaoe ADT lantai III kantor Bupati Sumbawa Senin (17/4) kemarin. Jumlah penerima manfaat Rastra tahun ini sebanyak 34.040 sasaran, itu meningkat dari tahun 2016 lalu yang hanya 30.945 sasaran. Ia mengakui, kalau adanya penambahan data tersebut yang menyebabkan terjadi keterlambatan pendistribusian Rastra tahap pertama di Kabupaten Sumbawa. ‘’Ada keterlambatan dari distribusi rastra tahun 2017. Ini semata-mata karena ada penambahan pagu dari Pusat untuk Kabupaten Sumbawa. Beberapa kali kami ke Provinsi untuk mencocokan data. Kades sering bertanya ke kami kenapa rastara tahun 2017 ini agak terlambat. Karena memang itu bukan semata-mata kesalahan dari kita, tapi ada penambahan pagu yang belum kami terima saat itu. Karena ini harus by name by adress terkait dengan penambahan pagu tersebut,’’ terangnya.
Hal senada disampaikan Bupati Sumbawa melalui Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Sumbawa – H Didi Darsani. Dijelaskan saat ini sudah masuk bulan April, namun pembagian rastra untuk tahun 2017 belum juga dilakukan. ‘’Sekarang sudah lewat pertengahan bulan April, tapi kita belum juga memulai pendistribusian rastra untuk tahun 2017,’’ tukasnya.
Untuk itu, dalam kegiatan yang dihadiri para Camat, Lurah dan Kepala Desa se Kabupaten Sumbawa ini, Didi mengimbau kepada semua pihak agar pelaksanaan pendistribusian rastra dapat segera dilakukan. Tentunya penyalurannya harus sesuai dengan aturan yang ada. Artinya, harus diberikan kepada sasaran yang sudah terdata, jumlah rastra yang diterima masyarakat pun harus sesuai dengan yang telah ditentukan. ‘’Camata saya minta juga untuk bersama-sama dengan Kades, melakukan pemantauan proses distribusi. Kaitan hal lain seperti kualitas beras, saya yakin kualitas beras yang dari Bulog ini cukup baik. Karena ada beberapa daerah kemarin yang kita lihat di tv, ada beras yang tidak layak untuk dikonsumsi, tapi didistribusikan. Oleh karena itu di Sumbawa tidak boleh terjadi,’’ pungkasnya. (PSg)
Komentar




