Sumbawa, PSnews – Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Sumbawa mulai melakukan pendataan terkait pintu masuk berbagai jenis narkoba ke Sumbawa. Sejumlah tempat yang dikhawatirkan menjadi pintu masuk narkoba juga telah didata. Seperti keberadaan pelabuhan tikus yang ada di Kabupaten Sumbawa.
Kepala BNNK Sumbawa – AKBP Syirajuddin Mahmud kepada media ini Kamis (30/3/2017) mengatakan, upaya sosialisasi di masyarakat terkait bahaya narkoba akan terus dilakukan selama tahun 2017 ini. Bahkan akan menyasar ke wilayah pesisir yang memang sejauh ini diakuinya belum disentuh. “Kita meningkatkan kegiatan sosialisasi selama tahun 2017. Sosialisasi di masyarakat yang dekat wilayah pelabuhan akan kita lakukan. Sebagai langkah antisipasi karena memang kita belum pernah melakukan sosialisasi di sana,’’ tandasnya.
Dengan sosialisasi ini diharapkan masyarakat bisa paham tentang bahaya narkoba. Kemudian muncul daya tolak yang kuat dari masyarakat terhadap narkoba. Apalagi Pemda Sumbawa telah membentuk Satgas pemberantasan narkoba tingkat Kabupaten, dan rencananya juga dibentuk Satgas tingkat Kecamatan dan Desa. ‘’Supaya kedepannya tidak ada lagi pengguna-pengguna yang baru. Sementara untuk pengguna yang lama ini kita rangkul, supaya mereka mau direhabilitasi. Karena permasalahan narkoba ini kalau penggunanya banyak, maka otomatis suplaynya juga banyak. Suplaynya tidak akan ada, kalau penggunanya tidak ada,’’ ujarnya.
Menurutnya, dengan luas yang dimiliki Kabupaten Sumbawa membuat pihak BNNK lebih mengantisipasi terhadap masuknya narkoba melalui pelabuhan-pelabuhan yang tidak resmi. Sejauh ini didata ada sekitar 20 pelabuhan tikus yang ada di Kabupaten Sumbawa. Sehingga diwilayah situlah fokus akan dilakukan sosialisasi kedepannya tentang bahaya narkoba. “Setelah kita data, cukup banyak pelabuhan-pelabuhan yang tidak resmi. Itu dikhawatirkan menjadi pintu masuk narkoba. Langkah kita kedepan terus melakukan sosialisasi di desa-desa yang memiliki pelabuhan-pelabuhan,’’ pungkasnya. (PSg)
