Sumbawa, PSnews – Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menggelar Operasi Simpatik 2017 serentak di seluruh Indonesia pada hari Rabu (01/03) sampai dengan 21 hari kedepan. Operasi Simpatik merupakan razia memeriksa kelengkapan STNK, SIM, helm, spion, tanda nomor kendaraan (TNKB), knalpot serta pelanggaran rambu-rambu lalu lintas lainnya. Untuk knalpot yang tidak sesuai standar pabrikan juga akan ditindak. Syaratnya antara lain standar kebisingan suara dan emisi gas buang sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Nomor 7 Tahun 2009 tentang Ambang Batas Kebisingan Kendaraan bermotor.
Kasat lantas Polres Sumbawa, Iptu Doni Wira S, SIK dalam jumpa pers kepada sejumlah wartawan di ruang kerjanya, Rabu (01/03) mengatakan operasi akan mengedepankan edukatif, prevemtif dan preventif dengan tujuan meningkatkan kedisiplinan masyarakat dalam berlalu lintas. Operasi ini sifatnya edukatif, dengan cara memberikan imbauan agar masyarakat mengerti apa yang dia lakukan. “Ini dilakukan selama tiga minggu, dengan tujuan agar ketertiban lantas bisa lebih baik. Disiplin dan kepatuhan masyarakat di bidang lantas juga diharapkan semakin meningkat,” tandas Doni.
Menurut Doni, sasaran operasi di antaranya pelanggaran lalu lintas yang dapat menyebabkan kecelakaan seperti melawan arus dan pelanggaran rambu-rambu lalu lintas. Operasi Simpatik ini merupakan operasi terpusat yang digelar secara rutin setahun sekali. Operasi lalu lintas dilakukan selain untuk meningkatkan kedisiplinan dalam berlaku lintas, juga untuk mengurangi tingkat kemacetan dan kecelakaan lalu lintas.
Selain itu diharapkan agar masyarakat dapat menjadi pelopor keselamatan berlalu lintas demi terciptanya KAMSELTIBCARLANTAS (Keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas), ujarnya. Dikatakan Doni, ruas jalan KTL (kawasan Tertib Lalu lintas) menjadi sasaran utama dalam operasi simpatik gatarin 2017, mulai dari Simpang Lawang Gali Kelurahan Brang Bara terus Jalan Kartini, Jalan Hasanuddin, hingga depan RSUD Sumbawa. “Artinya, lebih mengutamakan penertiban di ruas jalan KTL, bukan berarti tidak melaksanakan penertiban di ruas – ruas jalan lainnya,” ujarnya.
Dalam operasi ini juga dilaksanakan kampanye tertib berlalu lintas di sekolah – sekolah, pada sejumlah komunitas – komunitas motor yang didukung oleh sejumlah instansi terkait.
Ia menegaskan, angka kecelakaan berlalu lintas harus dapat ditekan, karenanya operasi ini tidak melulu melaksanakan razia tetapi ada kampanye atau sosialisasinya agar dapat tersampaikan ke seluruh lini masyarakat.
Sementara, Kapolres Sumbawa AKBP Muhammad Suhanda SIK dalam apel Operasi Simpatik Gatarin mengatakan, Kabupaten Sumbawa sudah dua kali mendapat penghargaan WAHANA TATA NUGRAHA tentang ketertiban berlalu lintas dari Kementerian Perhubungan RI, namun realitanya tidak sesuai kenyataan, sehingga perlu dilakukan penertiban berlalu lintas melalui operasi ini. “Disamping itu, Operasi Simpatik ini bertepatan dengan kedatangan rombongan Raja Salman dari Saudi Arabia ke Indonesia, sehingga menjadi operasi imbangan di seluruh daerah lain di indonesia,” tandas Kapolres. (PSj/PSg)