Data Sementara 46.227 Jiwa Terdampak Banjir Sumbawa

Sumbawa, PSnews – Cuaca ekstrim yang melanda wilayah NTB khususnya wilayah Kabupaten Sumbawa, menyebabkan terjadinya intensitas hujan lebat selama beberapa hari disertai angin kencang. Kondisi ini mengakibatkan hampir seluruh kecamatan (24 kecamatan) di wilayah Kabupaten Sumbawa diterjang banjir beberapa kali, serta pohon tumbang dan tanah longsor.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumbawa, Zainal Abidin yang ditemui Minggu (12/02/2017) menyebutkan, berdasarkan data sementara jumlah rumah penduduk yang tergenang hingga 9 Februari 2017, sebanyak 10.459 Kepala Keluarga (KK) atau 46.227 jiwa. Jumlah tersebut dipastikan bertambah, sebab banjir yang terjadi pada tanggal 10, 11 dan 12 Februari dalam proses inventarisasi.
“Data sementara tersebut sesuai kejadian bencana pada tanggal 7, 8 dan 9 Februari. Sedangkan kejadian seteah itu masih dalam proses pencatatan,” jelas Zainal Abidin.

Berdasarkan data jumlah korban terdanpak banjir yang terjadi pada 7 Februari 2017 sekitar pukul 22.00 WITA :

  • Kecamatan Sumbawa : 557 KK atau 1.934 jiwa
  • Kecamatan Labuhan Badas : 2.690 KK atau 10.051 jiwa.

Keesokan harinya, pada 8 Februari 2017, sekitar pukul 09.00 WITA banjir menerjang tiga kecamatan yakni Kecamatan Tarano, Empang dan Lape.

  • Kecamatan Tarano : 1.812 KK atau 7.248 jiwa
  • Kecamatan Empang : 1.085 KK atau 4.340 jiwa
  • Kecamatan Lape : 733 KK atau 3.266 jiwa.

Selanjutnya pada 09 Februari 2017, banjir melanda 5 kecamatan terdiri dari benjir pertama pada pukul 09.00 WITA yang menerjang 4 kecamatan, yakni Kecamatan Moyo Hilir, Moyo Utara, Unter Iwes. Sedangkan banjir bandang susulan di hari yang sama terjadi sekitar pukul 12.00 WITA di Kecamatan Sumbawa.

  • Kecamatan Moyo Hilir  : 806 KK atau 3.224 jiwa
  • Kecamatan Moyo Utara : 1.402 KK atau 5.669 jiwa
  • Kecamatan Unter Iwes : 60 KK atau 300 jiwa,
  • Kecamatan Sumbawa : 2.747 KK atau 10.031 jiwa.

Dari kejadian tersebut, total pemukiman penduduk yang tergenang tercatat sebanyak 10.459 KK atau 46.227 jiwa.

Warga bahu-membahu melakukan evakuasi korban banjir

Selain menggenagi pemukiman penduduk, lanjut Zainal Abidin, banjir juga bedampak pada tenggelamnya areal pertanian milik warga di beberapa kecamatan.
Adapun kecamatan terdampak areal pertaniannya antara lain, persawahan di Kecamatan Moyo Hilir seluas 1. 374 hektar, Kecamatan Moyo Utara seluas 1.639 hektar, Kecamatan Lape seluas 650 hektar, Kecamatan Empang seluas 622 hektar, Kecamatan Maronge seluas 40 hektar, Kecamatan Plampang 255 hektar, Kecamatan Utan 2 hektar dan Kecamatan Moyo Hulu seluas 12 hektar yang tenggelam akibat banjir.

Sawah tergenang di Kecamatan Moyo Hilir

Selain tenggelamnya areal pertanian, banjir juga berdampak pada kerusakan fisik pembangunan dan lingkungan. “Dari catatan BPBD Sumbawa, banjir telah meluluh-lantakkan pengaman muara tebing sungai seluas 100 meter, jembatan Semongkat Kecamatan Batu Lanteh putus dan longsor, pengaman tebing sungai Brang Biji tergerus (roboh), ruas jalan Tepal – Batu Dulang longsor di beberapa titik, jalan menuju belakang Transito Kelurahan Brang Biji hampir putus, bronjong pengaman sungai di depan Kodim Asrama Lama kelurahan Brang Bara, belakang Hotel 99 dan Gang Dinamika Kelurahan Lempeh mengalami kerusakan serta rusaknya pengaman pantai Labuhan Sumbawa.” beber Zainal Abidin.

Lebih lanjut dikatakan Zainal Abidin, adapun beberapa upaya yang telah dilakukan oleh Pemkab Sumbawa sejak terjadinya bencana banjir, yakni melakukan langkah-langkah dini terhadap korban terdampak. “Seperti upaya evakuasi korban, memberikan makanan siap saji, mendirikan dapur umum yang dipusatkan di Dinas Sosial Kabupaten Sumbawa, melakukan kordinasi lapangan dalam hal evakuasi dan distribusi makanan siap saji,” pungkasnya. (PSj)

Komentar

comments

Shares

Related posts

Leave a Comment