Berikan Bantuan, Gubernur NTB Berkunjung ke Bima

Mataram, PSnews – Gubernur NTB M Zainul Majdi beserta rombongan tiba di Kota Bima langsung menuju Kantor Walikota sebagai posko utama. Juga dihadiri Wakil Bupati Kabupaten Bima dan semua pihak terkait.Dalam pertemuan itu, TGB mendengarkan langsung laporan Walikota Bima terkait keadaan dan situasi, bahwa akibat banjir di daerah tersebut akses listrik, air dan jaringan telepon terputus. Lantaran keadaan secara perlahan mulai membaik, sehingga pada siang ini rencananya listrik sudah dapat dinyalakan.

TGB kunjungi lokasi terdampak di Kota Bima

Hari ini Kamis (22/12) tepatnya pada pukul 10.00 wita, Gubenur telah menetapkan situasi darurat bencana untuk Kota Bima dan Kabupaten Bima,” demikian dikatakan Karo Humas Pemprov NTB, H Yusron Hadi kepada awak media melalui group WhatsApp (WA) Pemprov.
Dalam kejadian ini, sambung Yusron selaku Juru Bicara (Jubir) Gubernur, disampaikan tak ada korban jiwa, namun warga masih mengalami trauma. Kendati demikian, adapun beberapa hal yang ditekankan oleh Gubernur untuk dilakukan yakni pertama fokus mengatasi kebutuhan pangan warga yang terkena bencana.
“Oleh karena itu, Gubernur meminta kepada SKPD Provinsi dan Kabupaten/Kota segera mendroping bantuan makanan sekaligus membuat dapur umum,” ucapnya mengutip pesan Tuan Guru Bajang (TGB).
Langkah ke dua, sambungnya, untuk listrik, air dan telekomunikasi harap segera dipastikan dapat beroperasi. Ketiga, memastikan obat-obatan dan tenaga medis kesehatan siap melayani kebutuhan masyarakat ke empat melakukan pembersihan sisa-sisa banjir, kelima menghilangkan trauma warga dan point keenam segera melakukan penataan lingkungan permukiman yang terkena dampak bencana banjir.
“Pemprov juga menyalurkan sumbangan familly kids, makanan, termasuk juga terpal, matras dan Dana Oncall sebesar 200 juta,” kata Yusron.
Lebih lanjut Yusron menjelaskan, dapur umum akan dibuat di belakang Kantor Wali Kota serta di setiap kecamatan dan kelurahan. Sebab 90 persen wilayah Kota Bima terkena banjir.
Banjir ini adalah yang pertama kali dan ini akibat luapan air dari wilayah dataran tinggi karena intensitas hujan yg ekstrim diatas rata-rata sehingga sarana irigasi dan drainase tidak punya kemampuan kapasitas menyalurkan debit air yang demikian besar.
Situasi dan kondisi sekarang sudah berangsur kembali normal lagi,” pungkasnya.(PSbo)

Komentar

comments

Shares

Related posts

Leave a Comment