Sumbawa, PSnews – Tarik menarik mengenai letak smelter PT Amman Mineral Nusa Tenggara (PTAMNT) antara Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) dengan Kabupaten Sumbawa mulai terasa. Mencuatnya informasi yang menyebutkan bahwa rencana pembangunan smelter berlokasi di wilayah KSB ditanggappi sinis oleh Wakil Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Sumbawa – Salman Alfarizi.
Anggota fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) mengaku telah mendengar bahwa rencana letak smelter PTAMNT berada di KSB merupakan hasil rapat antara Kementerian ESDM, DPR RI, DPRD NTB, Bupati KSB, serta managemen PTAMNT. Ia menyayangkan adanya keputusan itu. Apalagi tidak dilibatkannya Pemkab Sumbawa dalam rapat dimaksud. Padahal sudah ada keinginan bersama antara tiga daerah Pemprov NTB, Pemkab Sumbawa dan KSB agar itu dibangun di perbatasan wilayah selatan antara Kabupaten Sumbawa dan KSB.
“Kita akan kritisi ini, kenapa Kabupaten Sumbawa tidak dilibatkan dalam pengambilan keputusan ini. Sementara untuk PT AMNT itu Sumbawa, Sumbawa Barat dan NTB. Yang kita inginkan saat itu adalah perbatasan antara Sumbawa Barat dan Sumbawa,’’ tukasnya melalui telepon kepada Pulau Sumbawa News Rabu (7/12/2016).
Terhadap hal ini, pihaknya hanya bisa mendorong Pemkab Sumbawa untuk segera menindaklanjuti terkait adanya hasil keputusan penetapan lokasi pembangunan smelter di KSB. Karena rencana ini dinilai akan merugikan Kabupaten Sumbawa. Apalagi di Kabupaten Sumbawa juga ada wilayah konsesi PTAMNT di Dodo Rinti. “Dulu waktu masih PT Newmont, kita pernah perjuangkan bersama-sama ke Pusat. Keputusan ini sangat merugikan Kabupaten Sumbawa, karena satu sisi ketika smelter itu dibangun di KSB secara otomatis KSB yang diuntungkan dengan banyaknya tenaga kerja yang akan ditarik. Sementara kita di sini juga ada Dodo Rinti,’’ tandasnya.
Sementara Anggota DPRD NTB dari Dapil Sumbawa dan Sumbawa Barat – Nurdin Ranggabarani menyatakan, untuk lebih lanjut terkait smelter ini akan dibicarakan lagi dengan dua Kabupaten yakni Sumbawa dan Sumbawa Barat. Terutama melibatkan para Pimpinan Daerah di masing-masing Kabupaten. “Soal tempat itu yang akan kita diskusikan, yang penting dibangun di Sumbawa atau KSB. Yang jelas akan dilibatkan Bupati. Kalau dibangun di KSB itu wajar karena menjadi daerah produksi,’’ pungkasnya. (PSg)