Sumbawa, PSnews – Komisi II DPRD Kabupaten Sumbawa meminta kepada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Kabupaten Sumbawa untuk mengkaji dan menginventarisasi data potensi ternak sapi di daerah. Hal ini dianggap penting agar jumlah ternak yang ada dapat terkendali.
“Harus dikaji dan diinventarisir ulang potensi sapi. Sehingga bisa diketahui sejauhmana pengaruhnya nanti terhadap keberadaan program Sumbawa Beef. Kalau dampaknya bagus, maka harus dioptimalkan. Tetapi kalau mengancam populasi, kita minta untuk tidak dilaksanakan,’’ kata Ketua Komisi II – Abdul Rafiq kepada wartawan, Selasa (11/10/2016).
Menurut informasi, lanjut Rofiq, ada indikasi terjadinya modus pengiriman ternak yang suratnya dikeluarkan daerah lain, namun ternaknya berasal dari Kabupaten Sumbawa. Bila kondisi ini terus terjadi, sudah jelas sangat mengancam populasi ternak di Kabupaten Sumbawa. Untuk itu pihaknya menyarankan Disnakeswan agar melakukan pendataan ulang terhadap ternak di daerah.
Sejauh ini, kata Rafiq, Kabupaten Sumbawa dikenal sebagai salah satu daerah di Provinsi NTB yang memiliki populasi ternak sapi yang cukup besar. Sehingga sangat cocok diwujudkan branding Sumbawa Beef, dalam menghasilkan daging sapi berkualitas, sehat dan halal. Hal itu juga bisa meningkatkan nilai tambah bagi peternak di Kabupaten Sumbawa.
“Kami minta Kadis Peternakan yang baru untuk segera menindaklanjuti rencana Sumbawa Beef. Adanya industri di Sumbawa didukung populasi ternak yang cukup besar, maka potensi akan tergarap lebih maksimal,’’ pungkasnya. (PSg)