Satu Tahanan Lapas Sumbawa Diduga Terjangkit HIV

Sumbawa, PSnews – Belum lama ini, Dinas Kesehatan Sumbawa dan NTB serta RSJ Mutiara Sukma Mataram melakukan pemeriksaan penyakit menular terhadap para penghuni Lapas Kelas IIA Sumbawa, dan ratusan pekerja tempat hiburan malam di Sampar Maras Kecamatan Labuhan Badas. Hasil dari kegiatan itu ditemukan adanya seorang tahanan Lapas yang diduga terjangkit virus HIV.

Kabar ini diungkapkan oleh Sekretaris Dikes Sumbawa – Junaidi yang ditemui, Jumat (30/9/2016).
Junaidi didampingi Kasi Pencegahan Pengendalian Penyakit Menular – H. Syarif Hidayat menjelaskan, bahwa hal ini merupakan kegiatan Zero Survey untuk mensosialisasikan dan memeriksa terkait penyakit menular. Tim mengawali kegiatan di Lapas Sumbawa. Mereka memberikan pemahaman dan pencerahan ke 353 penghuni Lapas. Setelah itu baru melakukan pemeriksaan dan pengambilan sampel darah dengan menggunakan sistem Rapid Test Diagnosis (RTD). Hasilnya satu orang positif terjangkit HIV, setelah dilakukan tes sebanyak dua kali dan hasilnya reaktif dan perlu pemeriksaan lebih lanjut menggunakan CD4.
“Ini adalah pemeriksaan sejauh mana reaksi HIV di dalam tubuh yang bersangkutan, apakah membutuhkan obat atau tidak. Karena ada orang yang belum membutuhkan pengobatan. Jika melewati batas tertentu baru memerlukan pengobatan,’’ terangnya.

Ditegaskan, bahwa memang ada virus HIV yang berkembang di dalam tubuh yang bersangkutan, sehingga yang bersangkutan akan dirujuk ke Mataram untuk mendapatkan tindakan lebih lanjut, karena di Sumbawa belum memiliki fasilitas yang mumpuni. “Sudah diberikan konseling terhadap yang bersangkutan. Sekarang kami sedang berkoordinasi dengan Kalapas agar yang bersangkutan bisa dirujuk ke Mataram untuk pemeriksaan lebih lanjut,’’ tukasnya seraya menambahkan, bahwa dalam tes HIV juga menggunakan serum.

Selain di Lapas, tim  juga melakukan hal yang sama terhadap para pekerja di tempat hiburan malam di kawasan Sampar Maras Kecamatan Labuhan Badas. Namun tesnya menggunakan cara yang berbeda, artinya tidak menggunakan sistem RTD, tapi menggunakan serum. Sehingga pihaknya saat ini belum mendapatkan hasil tes terhadap 104 pekerja yang ada. “Sampel darah mereka dibawa ke Mataram oleh Dinas Kesehatan NTB untuk dicek,’’ paparnya.

Diungkapkan, pemeriksaan ini tidak dilakukan kepada semua pekerja sebab ada juga yang menolak untuk dites. Pemeriksaan terhadap para pekerja ini, karena mereka dinilai rentan terjangkit penyakit menular. Bila nanti hasilnya sudah keluar, maka akan disampaikan ke Dinas Kesehatan Sumbawa. “Biasanya hasil tes baru keluar setelah dua minggu,’’ pungkasnya. (PSg)

Komentar

comments

Facebooktwitterlinkedinrssyoutube

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *