18 Kecamatan di Sumbawa Rawan Kekeringan

Sumbawa, PSnews – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumbawa – Mukmin mengatakan, belakangan ini suhu udara meningkat di Kabupaten Sumbawa dan sekitarnya. Hal ini berpotensi terjadinya bencana kekeringan di sejumlah wilayah. Dalam upaya mengantisipasi hal itu, pihaknya telah melakukan pemetaan wilayah yang rawan kekeringan.

Mukmin yang ditemui Pulau Sumbawa News, Rabu (21/9/2016) memaparkan, dari hasil pemetaan, ada 18 kecamatan yang rawan kekeringan dan membutuhkan air bersih. Seperti Kecamatan Plampang, Labangka, Maronge, Lopok, Moyo Hulu, Lunyuk, Lape, Rhee, Moyo Utara, Moyo Hilir, Alas Barat, Lenangguar, Unter Iwes, Utan, Labuhan Badas, Buer, Alas, dan Empang.

“Kondisi ini harus diantisipasi, walaupun sekarang belum masuk kategori ekstrim,’’ tandasnya.

Untuk mengatasi hal ini, Dinas Sosial dan PDAM akan mempersiapkan air bersih kemudian disalurkan ke lokasi yang membutuhkan. Sementara BPBD telah mengusulkan bantuan ke Pemerintah Pusat untuk anggaran penanggulangan sekitar Rp 781.820.000. Dana tersebut digunakan untuk pengadaan tandon air sebanyak 20 unit, sewa mobil tangki, pengadaan air bersih, hingga lainnya. ‘’Kalau anggarannya sudah ada, baru kita lakukan kerjasama dengan PDAM,’’ tukasnya.

Menurutnya, solusi penanganan jangka panjang untuk mengatasi kekurangan air bersih dan kekeringan, perlu penanganan yang bersifat permanen. Seperti akan mengusulkan pengadaan sumur bor, cek dam, dan bendungan yang memiliki manfaat ganda. “Disamping untuk mengatasi kekurangan air bersih, juga bisa untuk menangani masalah pertanian dan perternakan,’’ jelasnya.

Di sisi lain, Mukmin juga berharap agar masyarakat tidak membakar lahan dan membuang puntung rokok sembarangan yang dapat memicu terjadinya kebakaran lahan. Ditambah lagi saat ini tiupan angin cukup kencang sehingga ketika ada percikan api akan dapat dengan mudah terbakar. (PSg)

Komentar

comments

Shares

Related posts

Leave a Comment