Rencananya Akan Diresmikan Presiden RI
I. LATAR BELAKANG
Pesantren Modern Dea Malela (PMDM) berada di bawah naungan Yayasan Pendidikan dan Kebudayaan Dea Malela (YPKDM) yang didirikan atas prakarsa Prof. Dr. M. Din Syamsuddin, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah (dua periode berakhir September 2015) dan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (berakhir September 2015), dengan tujuan memberi kontribusi terhadap kemajuan pendidikan dan kebudayaan Indonesia, dalam hal ini pendidikan Islam.
YPKDM menilai, pesantren sebagai lembaga indigenous yang tumbuh dan berkembang di Indonesia merupakan alternatif sistem pendidikan yang memiliki solusi bagi persoalan generasi bangsa. Maka dari itu, sistem ini perlu direvitalisasi dan ditumbuhkembangkan, agar selalu sesuai dengan kebutuhan zaman. Pendidikan pesantren yang menerapkan sekolah berasrama atau boarding school, terbukti telah berhasil mencetak lulusan yang seimbang antara ilmu dan akhlak.
Pesantren Modern Dea Malela (PMDM) di Dusun Pemangong, Kecamatan Lenangguar, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, didukung secara penuh oleh Pemerintah Kabupaten Sumbawa beserta seluruh masyarakat Sumbawa. Sebagai bentuk antusiasme, mereka telah mewakafkan sebidang tanah di Dusun Pemangong seluas 30.764 m2 (3,08 Ha).
Pemakaian nama Dea Malela yang melekat dalam nama Pesantren Modern Dea Malela, merupakan bentuk penghargaan yang tinggi terhadap tokoh ulama kelahiran Gowa, Sulawesi Selatan yang merantau ke Dusun Pemangong.
Dea Malela dengan nama lengkap Lalu Ismail Dea Malela adalah putera Lalu Abdul Kadir Jaelani Dea Koasa yang dibuang bersama pengikutnya oleh Belanda ke Cape Town, Afrika Selatan pada tahun 1752 karena melakukan perlawanan atas pemberlakuan pajak tanah dan pungutan hasil bumi yang memberatkan rakyat Sumbawa. Sejak dibuang ke Afrika Selatan, kedua anak beranak itu tidak berhenti melakukan perlawanan secara diam-diam, kemudian mereka beranak pinak dan menyiarkan Islam kepada masyarakat Afrika Selatan, dan menjadi tokoh yang dihormati di Simon’s Town dan Cape Town, Afrika Selatan. Kiprah mereka dalam menyiarkan Islam semasa dengan Syaikh Yusuf al-Maccassari yang dibuang pada abad ke-17 beserta tokoh lain yang berasal dari pelbagai daerah, seperti Banten, Betawi, Bengkulu, Jambi, Palembang, Sumatera Barat, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.
II. VISI dan MISI
Pesantren Modern Dea Malela yang didirikan oleh Yayasan Pendidikan dan Kebudayaan Dea Malela, memiliki visi menciptakan kemampuan dan inteligensia lulusannya yang memiliki spirit Islami dan berkemajuan dalam bidang ilmu dan teknologi pilihan, ke depan melahirkan pemimpin yang berwawasan dan berakhlak mulia.
Sedangkan misi yang ingin dicapai adalah membangun pesantren yang Islami dan modern. Hal ini diwujudkan dalam kurikulum dan tenaga pengajar yang memiliki kompetensi dalam bidangnya, serta dari berbagai hasil karya dan cipta yang sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat, serta dinamika perubahan yang cepat di berbagai bidang, baik secara nasional maupun global.
III. PROYEKSI SISWA
Berdasarkan visi PMDM untuk menciptakan kemampuan dan inteligensia lulusannya yang memiliki spirit Islami dan berkemajuan dalam bidang ilmu dan teknologi pilihan, sedangkan misi untuk membangun pesantren yang Islami dan modern yang bertaraf internasional, sehingga dengan sasaran siswa atau santri berasal dari berbagai daerah provinsi di dalam dan di luar negeri diharapkan semakin meningkat.
Untuk itu, maka proyeksi pertumbuhan santri dalam 5 tahun ke depan adalah 1000 orang dengan rata-rata 200 pertumbuhan santri per tahun.
IV. SISTEM PENDIDIKAN
A. Jenjang Pendidikan
Pendidikan yang akan dilaksanakan di Pesantren Modern Dea Malela mengacu kepada Sistem Boarding School (sekolah berasrama) dengan jenjang adalah:
~ Tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP)
~ Tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA).
B. Kurikulum
Kurikulum pendidikan yang akan diterapkan disesuaikan dengan kurikulum nasional dengan tambahan mata pelajaran yang membuka wawasan global dan menekankan pendidikan nilai.
Jakarta, 29 Januari 2016
Ketua Pembina YPKDM Prof. Dr. M. Din Syamsuddin
assalamoe alykoem – to all the direct descendants- families – communities in the kampung of pamangong- dr din syamsuddin- his excellency president jokowi widodo
mubarak to the groundbreaking ceremony – may allah bless this day for the education of our learners- our salaams to everyone-from lalu ebrahiem dea malela & descendants-families in simonstown – south africa- we are the families of emam ismail dea malela of sumbawa – banished -exiled to south africa on the 7-sept-1752
to poernama sirat- & all the descendants- the families
we greet you – assalamoe alykoem wrwb- we feel very honored to be descendants from emam ismail of sumbawa buried in simonstown -south africa- slamat & moebarak on the est. of the dea malela school – convey our best wishes & salaam to all the families – we wish to say terima kasih to dr din & the organizers – salaams – terima kasih – lalu ebrahiem
send your email- my ph-0825864524- maaf for the belated message – i send email to dr din – gmail.com